PENGARUH PROBENESID TERHADAP PARAMETER FARMAKOKINETIKA RIFAMPISIN

Penelitian adanya pengaruh probenesid terhadap parameter farmakokinetika, rifampisin 300 mg dengan menggunakan data urin telah dilakukan pada lima orang sukarelawan pria sebat. Pada penelitian ini subyek diberi perlakuan dua kali yaitu rifampisin 300 mg oral dan rifampisin 300 mg yang diberikan ½ ja...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Suharjono, Drs, Fasich, Drs
Format: Other NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: UNIVERSITAS AIRLANGGA 1989
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/41810/7/gdlhub-gdl-res-2014-suharjono-31827-11.bab-.pdf
http://repository.unair.ac.id/41810/1/F6.pdf
http://repository.unair.ac.id/41810/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Penelitian adanya pengaruh probenesid terhadap parameter farmakokinetika, rifampisin 300 mg dengan menggunakan data urin telah dilakukan pada lima orang sukarelawan pria sebat. Pada penelitian ini subyek diberi perlakuan dua kali yaitu rifampisin 300 mg oral dan rifampisin 300 mg yang diberikan ½ jam sesudah probenesid 1 gram. Rancangan penelitian " Cross Over" dengan selang waktu perlakuan satu minggu. Pengambilan sampel urin selama 30 jam. Penentuan kadar rifampisin dalam sampel urin dilakukan secara spektrofotometri menggunakan pelarut campuran n-butanol dan n-heksana ( 4: 1 ) dan yang terukur rifampisin tidak berubah. Analisis parameter farmakokinetika menggunakan model satu kompartemen terbuka. Dari hasil penelitian, harga parameter K, t½ dan jumlah rifampisin yang terekskresi dalam urin selama 30 jam pada pemberian rifampisin 300 mg dan kombinasinya dengan probenesid 1 gram oral menunjukkan bahwa probenesid secara bermakna meningkatkan jumlah rifampisin yang terekskresi ( Duc ) dan tetapan kecepatan eliminasi ( K ), serta menurunkan waktu paruh biologik ( t½ ) rata -rata yang secara statistik, berbeda makna ( p = 0,05 ). Dari hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai dasar pertimbangan untuk tujuan pengobatan rasional dan kemanfaatan interaksinya secara klinis.