STUDI TENTANG KESENJANGAN STRUKTUR PERMINTAAN DAN PENAWARAN TENAGA KERJA TERDIDIK DI JAWA TIMUR

Dari analisis yang dilakukan, dapat disimpukan bahwa kesenjangan antara struktur permintaan dan struktur penawaran tenaga kerja terdidik disebabkan karena kekurangmampuan system pendidikan dalam menghasilkan lulusan yang yang memiliki kecakapan dasar yang dapat dikembangkan agar menjadi tenaga teram...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Imam Darmawan, Drs.,Ec, Achmad Sjafií, SE, Lilik Sugiarti, SE
Format: Other NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: Universitas Airlangga 1999
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/41967/1/gdlhub-gdl-res-2014-darmawanim-32052-4.ring-.pdf
http://repository.unair.ac.id/41967/2/gdlhub-gdl-res-2014-darmawanim-f-.pdf
http://repository.unair.ac.id/41967/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Dari analisis yang dilakukan, dapat disimpukan bahwa kesenjangan antara struktur permintaan dan struktur penawaran tenaga kerja terdidik disebabkan karena kekurangmampuan system pendidikan dalam menghasilkan lulusan yang yang memiliki kecakapan dasar yang dapat dikembangkan agar menjadi tenaga terampil sesuai dengan kebutuhan pasar, sehingga lulusan hanya bergantung pada lapangan kerja yang sudah ada, tidak dapat memperluas kesempatan kerja lebih jauh mengembangkan kesempatan kerja potensial. Hal ini karena system pendidikan lebih menekankan pada system pendidikan sebagai pemasok tenaga kerja terdidik daripada sebagai penghasil tenaga kerja penggerak pembangunan. Corak pendidikan terlalu berorientasi akademis, sehingga cenderung untuk menimbulkan gap antara dunia pendidikan dengan dunia nyata. Akibatnya lulusan pendidikan lebih mampu menghafal teori dan konsep daripada menerapkan logika dan nalar dalam dunia nyata. Di samping itu juga dapat disebabkan lembatnya reaksi penawaran terhadap pemintaan dalam pergeseran struktur ekonomi.