HUBUNGAN ANTARA UNDERPRICING DENGAN VOLUME DAN N1LAI SEASONED EQUITY OFFERING PERTAMA

Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat menuntut perusahaan untuk memperkuat struktur permodalan. Salah satu metode peningkatan modal adaJah penjualan saham biasa kepada para investor. Sebelum perusahaan melakukan penawaran perdana, terlebih dahulu harus melaksanakan beberapa tahap persiapan, sa...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ARIES HERU PRASETYO, 04961S302
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 2000
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/46754/7/B%2092-00%20Pra%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/46754/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat menuntut perusahaan untuk memperkuat struktur permodalan. Salah satu metode peningkatan modal adaJah penjualan saham biasa kepada para investor. Sebelum perusahaan melakukan penawaran perdana, terlebih dahulu harus melaksanakan beberapa tahap persiapan, salah satunya adaIah penetapan harp perdana. Pada umwnnya, harp perdana ditetapkan dibawah nilai perusahaan yang sebenarya. Kondisi ini disebut underpricing dan merupakan salah satu fenomena yang terjadi di pasar perdana. Bila diamati lebih lanjut, underpricing akan menimbulkan masalah bagi pemilik lama perusahaan yaitu biaya yang tinggi sebagai wOOt perpindahan kekayaan dati pemilik lama kepada para investor baru. Kondisi ini mendorong perusahaan untuk mencari cara guna menutup kerugian yang ditimbulkan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melaksanakan seasoned equity offering pertama di pasar sekunder. Pada SEO pertama ini, pemilik lama berkesempatan untuk menetapkan volume dan niIai penawaran lebih tinggi dati niIai dan volume penawaran perdana. Skripsi ini meneliti hubungan antara underpricing dengan volume dan nilai SE~ pertama. Penelitian ini menggunakan beberapa uji yaitu : uji t terhadap AAR dan C~uji korelasi terhadap underpricing dengan volume SE~ pertama dan uji korelasi terbadap underpricing dengan nilai SEQ pertama. Hasil uji AAR memperlihatkan bahwa terjadi AAR positifdan signifikan pada t+ 1 yang menandakan saham menga1ami underpricing. Hasil uji terhadap CAAR memperlihatkan bahwa terjadi CAAR positif dan signifikan mulai t+ 1 sampai t+4. Hasil uji korelasi terhadaP underpricing dengan volume seasoned equity offering pertama memperlihatkan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat kuat antara underpricing dengan volume SEQ pertama. HasH uji korelasi terhadap underpricing dengan nilai SE~ pertama memperJihatkan bahwa terdapat hubungan positif yang sanpt kuat antara underpricing dengan nilai seasoned equity offering pertama.