IDENTIFIKASI PENYAKIT STROKE PADA CITRA MRI MENGGUNAKAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) BERBASIS FITUR TEKSTUR
Telah dikerjakan penelitian Identifikasi Penyakit Stroke dengan Citra MRI Menggunakan Metode Learning Vector Quantization (LVQ) Berbasis Fitur Tekstur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parameter terbaik pada program dan mengetahui tingkat akurasi tertinggi dari program identifikasi strok...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/59894/1/ABSTRAK%20MPF.%2035.17%20%20Har%20i.pdf http://repository.unair.ac.id/59894/2/FULLTEXT%20MPF.%2035.17%20%20Har%20i.pdf http://repository.unair.ac.id/59894/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Telah dikerjakan penelitian Identifikasi Penyakit Stroke dengan Citra MRI
Menggunakan Metode Learning Vector Quantization (LVQ) Berbasis Fitur
Tekstur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parameter terbaik pada program
dan mengetahui tingkat akurasi tertinggi dari program identifikasi stroke tersebut.
Penelitian ini dikerjakan di Rumah Sakit Haji Sukolilo – Surabaya dengan
mendapatkan 57 citra pasien stroke dan 15 citra pasien normal. Penelitian dilakukan
dengan kecerdasan citra stroke, tumor, dan normal agar mengetahui karakteristik
citra setiap kategorinya. Setelah mengetahui perbedaan tiap kategori proses
selanjutnya adalah pemrosesan citra digital dilanjutkan dengan ekstraksi ciri yang
digunakan adalah Gray-Level Co-occurrence matrix (GLCM) dengan empat
parameter yakni kontras,korelasi, Keberagaman, dan homogenitas. Empat
parameter tersebut menjadi masukan parameter terbaik dengan laju kecerdasan
0,100 dengan penurunan laju kecerdasan 0,100 sehingga mencapai nilai akurasi
terbaik untuk pelatihan sebesar 74,97% dan data uji 78,60%. Dengan merujuk pada
kemampuan program mengidentifikasi dengan benar 11 data dari total 14 data yang
diujikan maka program tersebut kurang layak untuk digunakan sebagai secondary
opinion. |
---|