ANALISIS MUTU WINGKO PRODUKSI INDUSTRI RUMAH TANGGA WINGKO MERK “KELAPA MUDA” BERDASARKAN PENDEKATAN GOOD MANUFACTURING PRACTICES (GMP)

Proses produksi wingko yang masih tradisional berisiko menyebabkan kontaminasi pada produk wingko yang dihasilkan. Sistem pengawasan proses produksi wingko dibutuhkan untuk menjamin proses yang dilakukan sesuai dengan Peraturan Kepala BPOM Tahun 2012 tentang Cara Pembuatan Pangan yang Baik serta...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: FERI ANDRIANI, 101311133200
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/61895/1/FKM.158.17%20And%20a%20-%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/61895/2/FKM.158.17%20And%20a%20-%20Sec.pdf
http://repository.unair.ac.id/61895/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Proses produksi wingko yang masih tradisional berisiko menyebabkan kontaminasi pada produk wingko yang dihasilkan. Sistem pengawasan proses produksi wingko dibutuhkan untuk menjamin proses yang dilakukan sesuai dengan Peraturan Kepala BPOM Tahun 2012 tentang Cara Pembuatan Pangan yang Baik serta wingko yang dihasilkan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-4311-1996 tentang Wingko dan aman untuk dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mutu wingko pada produksi wingko industri rumah tangga merk “ Kelapa Muda” berdasarkan pendekatan Good Manufacturing Practices (GMP). Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu menggambarkan penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) pada IRT Wingko merk “Kelapa Muda” dengan pendekatan cross sectional. Aspek GMP yang diteliti antara lain lokasi dan lingkungan produksi, bangunan dan fasilitas, peralatan produksi, suplay air atau sarana penyediaan air, fasilitas dan kegiatan higiene sanitasi, pemeliharaan dan program higiene sanitasi, penyimpanan, pengendalian proses, pelabelan pangan, kesehatan dan higiene penjamah serta melihat kualitas mutu yang dihasilkan IRT. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi, kuesioner, dan pengujian laboratorium. Hasil penilaian penerapan GMP pada IRT sebesar 50,89% yang berarti sangat kurang baik. Perilaku penjamah makanan juga mendapatkan penilaian kurang. Hasil uji fisik menunjukkan bahwa kualitas mutu wingko yang dihasilkan sudah baik karena memenuhi standart dan mutu biologis yaitu Escherichia coli dan kapang/khamir yang dibawah standar. Perlu adanya perhatian lebih dan penanganan oleh pihak IRT terhadap aspek – aspek yang kurang baik antara lain bangunan dan fasilitas produksi, penyimpanan, kesehatan dan higiene penjamah, pelabelan, serta fasilitas dan kegiatan higiene sanitasi sehingga aspek-aspek tersebut bisa memenuhi standar dan tidak menyebabkan perubahan mutu produk wingko serta meminimalisir potensi terjadinya kontaminasi terhadap produk yang dihasilkan dan menjamin keamanan pangan.