PENGARUH SUBTITUSI UBI JALAR KUNING, ISOLATED SOYA PROTEIN (ISP) DAN TEPUNG DAUN KELOR TERHADAP DAYA TERIMA, NILAI GIZI (PROTEIN, KALSIUM, DAN ZAT BESI), SERTA NILAI EKONOMI PADA MIE INSTAN SEBAGAI ALTERNATIF PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) BAGI IBU HAMIL KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK)
Penyebab utama Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil adalah kurangnya asupan gizi pada masa kehamilan. Salah satu solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan adanya alternatif Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang mampu memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil serta diutamakan terbuat dari...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/62161/1/FKM.204.17%20Agu%20p%20-%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/62161/2/FKM.204.17%20Agu%20p%20-%20Sec.pdf http://repository.unair.ac.id/62161/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Penyebab utama Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil
adalah kurangnya asupan gizi pada masa kehamilan. Salah satu solusi dari
permasalahan tersebut adalah dengan adanya alternatif Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) yang mampu memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil serta
diutamakan terbuat dari bahan pangan lokal dan merupakan makanan populer.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh substitusi ubi jalar kuning,
Isolated Soya Protein (ISP) dan tepung daun kelor terhadap daya terima, nilai gizi
(protein, kalsium, dan zat besi), dan nilai ekonomi pada mie instan sebagai
alternatif PMT pada ibu hamil KEK.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental berupa formulasi
pangan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan lima perlakuan dan empat kali pengulangan. Teknik analisis yang
digunakan yaitu analisis deskriptif terhadap nilai gizi dan nilai ekonomi serta
analisis statistik untuk mengetahui perbedaan daya terima mie instan dengan uji
Kruskall Wallis dan Mann-Whitney U pada α= 0,05.
Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa yang paling disukai adalah F2
yaitu mie instan substitusi ubi jalar kuning, ISP dan tepung daun kelor (mean=
3,9) sedangkan yang paling tidak disukai adalah F0 yaitu mie instan kontrol
(mean= 3,4). Nilai gizi berupa protein tertinggi pada mie instan F2 (20 g/porsi)
dan terendah pada mie instan F0 (14,5 g/porsi). Nilai gizi berupa kalsium tertinggi
pada mie instan F2 (63,5 mg/porsi) dan terendah pada mie instan F0 (14,3
mg/porsi). Sedangkan nilai gizi berupa zat besi cenderung sama (2,8 mg/porsi).
Nilai ekonomi tertinggi adalah F2 (Rp 2.194,6/porsi) dan terendah adalah F0 (Rp
1.508,8/porsi). Hasil uji Kruskall Wallis menunjukkan tidak ada perbedaan
terhadap karakteristik warna (p= 0,327), tekstur (p= 0,482) dan rasa (p= 0,193),
sedangkan ada perbedaan terhadap karakteristik aroma (p= 0,008) sehingga
dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney U dan ditemukan perbedaan pada F0 dan F2
(p= 0,004) serta F1 dan F2 (p= 0,013).
Mie instan substitusi ubi jalar kuning, ISP dan tepung daun kelor
mempunyai daya terima yang baik, kandungan protein dan kalsium yang tinggi
serta nilai ekonomi yang terjangkau, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu
alternatif PMT bagi ibu hamil KEK. |
---|