DETEKSI GEN PENYANDI BIOSURFAKTAN ISOLAT BAKTERI T1(8) DAN KARAKTERISASI BIOSURFAKTAN YANG DIHASILKAN PADA SUBSTRAT TERLARUT DAN TIDAK TERLARUT
Biosurfaktan adalah kelompok surfaktan dengan struktur beragam yang diproduksi oleh mikroorganisme. Biosurfaktan dapat dihasilkan pada substrat terlarut dan tidak terlarut maupun kombinasi keduanya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keberadaan gen sfp, rhlB, dan psoA pada isolat bakteri T...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | English English |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/62375/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/62375/2/SEPTIAN%20HARY%20KALQUTNY%20081524153016.pdf http://repository.unair.ac.id/62375/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English English |
Summary: | Biosurfaktan adalah kelompok surfaktan dengan struktur beragam yang
diproduksi oleh mikroorganisme. Biosurfaktan dapat dihasilkan pada substrat terlarut dan
tidak terlarut maupun kombinasi keduanya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
keberadaan gen sfp, rhlB, dan psoA pada isolat bakteri T1(8) yang berperan dalam sintesis
biosurfaktan, mengidentifikasi spesies isolat bakteri T1(8) menggunakan analisis gen 16S
rRNA, serta mengetahui jenis dan karakteristik biosurfaktan yang dihasilkan pada
substrat terlarut dan tidak terlarut. Deteksi keberadaan gen- gen penyandi biosurfaktan
dilakukan dengan menggunakan metode amplifikasi PCR dengan primer spesifik untuk
gen psoA,rhlB, dan sfp. Karakterisasi biosurfaktan dilakukan dengan berbagai parameter
antara lain pengukuran tegangan permukan (Surface tension), Critical Micelle
Concentration (CMC), dan aktivitas emulsifikasi. Tiga macam media yang berisi substrat
yang berbeda (molase, minyak zaitun, dan kombinasi keduanya) digunakan dalam
penelitian ini. Pada kultur yang ditumbuhkan pada substrat kombinasi antara substrat
terlarut yaitu molase dan tidak terlarut yaitu minyak zaitun, memberikan hasil
keseluruhan (penurunan tegangan permukaan supernatan kultur, aktivitas emulsifikasi
supernatan terhadap hidrokarbon, nilai CMC biosurfaktan, dan berat kering sel) yang
paling baik dibandingkan kedua jenis subtrat lain. Hasil identifikasi isolat bakteri T1(8)
menggunakan analisis gen 16S rRNA, menunjukkan bahwa isolat T1(8) memiliki
kemiripan 99% dengan Brevibacterium casei S18. Dari hasil deteksi gen didapati bahwa
Isolat bakteri T1(8) memiliki gen rhlB, psoA yang bertanggung jawab dalam sintesis
biosurfaktan dari jenis rhamnolipid dan putisolvin. Berdasarkan analisis HPLC, pada
ketiga jenis substrat dihasilkan jenis biosurfaktan mirip rhamnolipid |
---|