ANALISIS HIRARC TERHADAP PEKERJAAN RUTIN PADA FAKTOR BAHAYA MEKANIK DI AREA BLOW MOLDING, MAINTENANCE DAN INJECTION MOLDING DI PT. ALBEA RIGID PACKAGING SURABAYA
Kecelakaan kerja di tempat kerja menjadi masalah utama di Indonesia. PT Albea Rigid Packaging Surabaya mempunyai potensi bahaya yang tinggi pada faktor bahaya mekanik namun sudah melakukan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) tetapi belum menghitung risiko sisa. Tujuan...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/65709/1/ABSTRAK_FV.HKK.26%2017%20May%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/65709/2/FULLTEXT_FV.HKK.26%2017%20May%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/65709/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Kecelakaan kerja di tempat kerja menjadi masalah utama di Indonesia. PT
Albea Rigid Packaging Surabaya mempunyai potensi bahaya yang tinggi pada faktor
bahaya mekanik namun sudah melakukan HIRARC (Hazard Identification, Risk
Assessment and Risk Control) tetapi belum menghitung risiko sisa. Tujuan dari
penelitian yaitu menghitung risiko sisa dengan metode HIRARC terhadap pekerjaan
rutin pada faktor bahaya mekanik area Blow Molding, Maintenance dan Injection
Molding di PT Albea Rigid Packaging Surabaya.
Penelitian bersifat evaluasi secara deskriptif. Lokasi di PT Albea Rigid
Packaging Surabaya yang terletak di Jalan Rungkut Industri IV no 23 Surabaya, Jawa
Timur dan pengambilan data dilakukan pada bulan Mei 2017. Objek yang diteliti
yaitu risiko sisa dengan tahapan identifikasi potensi bahaya, penilaian risiko, evaluasi
risiko, pengendalian dan risiko sisa.
Terdapat risiko sisa sedang terhadap pekerjaan rutin di area yang dilakukan
penelitian yaitu berjumlah 8 dikarenakan tenaga kerja kurang mematuhi SOP seperti
pengecekan mesin sebelum bekerja dan tidak menggunakan APD sesuai anjuran.
Perusahaan belum melakukan pengawasan penggunaan APD, pembaruan terhadap
HIRARC di perusahaan, melewati pengendalian rekayasa engineering dan tidak
melakukan training secara rutin. |
---|