EVALUASI PEMENUHAN SYARAT PENYIMPANAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DI GUDANG PENYIMPANAN BAHAN KIMIA PT. PETROSIDA GRESIK

• Main Author: NUR HIDAYAH ROMADHONI, 151411713018
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian
• Published: 2017
• Subjects: RA399 Regulation of medical practice. Evaluation and quality control of medical care. Medical audit; RA601-602 Food and food supply in relation to public health
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/65712/2/ABSTRAK_FV.HKK.27%2017%20Rom%20e.pdf; http://repository.unair.ac.id/65712/1/FULLTEXT_FV.HKK.27%2017%20Rom%20e.pdf; http://repository.unair.ac.id/65712/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Penyimpanan bahan kimia khususnya Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) jika tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan terjadinya bahaya seperti kebakaran dan kerusakan lingkungan. Oleh karena itu penting untuk dievaluasi terkait persyaratan penyimpanan bahan kimia dalam gudang. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi syarat penyimpanan bahan kimia dalam gudang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional. Penilaian kondisi umum terdiri dari lokasi, klasifikasi, atap, dinding, lantai, dan ventilasi bangunan. Cara penyimpanan terdiri dari LDKB, simbol dan label, kompabilitas bahan kimia, penyimpanan B3 khusus, FIFO dan FEFO, pallet, tinggi tumpukan, suhu ruangan, serta kemasan B3 dalam gudang. Penilaian dilakukan dengan observasi lapangan langsung yang didampingi oleh pihak K3. Gambaran tingkat pengetahuan diperoleh dengan cara membagikan kuisioner kepada 5 karyawan gudang. Hasil penelitian menunjukkan kondisi umum tempat penyimpanan termasuk dalam kategori “baik” karena sebanyak 71% poin telah memenuhi dari syarat yang ditentukan. Cara penyimpanan termasuk dalam kategori “baik” karena sebanyak 60% poin telah memenuhi syarat yang ditentukan. Gambaran tingkat pengetahuan karyawan menunjukkan hanya 20% karyawan gudang yang termasuk dalam kategori “tahu”. Sehingga dapat dikatakan sebagian besar (80%) karyawan gudang masih dalam kategori “kurang tahu”.