TEKNIK PEMBUATAN TWO PIECE OBTURATOR DENGAN RETENSI MAGNET

Maksilofasial adalah cabang ilmu yang berhubungan dengan restorasi atau penggantian struktur wajah yang disebabkan oleh adanya penyakit, tindakan bedah, luka bakar, dan cacat bawaan dengan alat tiruan. Cacat pada kasus maksilofasial salah satunya yaitu terjadi pada bagian palatum, maka membutuhk...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: RAHMAH GANDIS PINANDITA, 151410513009
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/65899/1/ABSTRAK_FV.TKG.18%2017%20Pin%20t.pdf
http://repository.unair.ac.id/65899/2/FULLTEXT_FV.TKG.18%2017%20Pin%20t.pdf
http://repository.unair.ac.id/65899/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
id id-langga.65899
record_format dspace
spelling id-langga.658992017-11-06T17:18:07Z http://repository.unair.ac.id/65899/ TEKNIK PEMBUATAN TWO PIECE OBTURATOR DENGAN RETENSI MAGNET RAHMAH GANDIS PINANDITA, 151410513009 RB37-56.5 Clinical pathology. Laboratory technique RK1-715 Dentistry Maksilofasial adalah cabang ilmu yang berhubungan dengan restorasi atau penggantian struktur wajah yang disebabkan oleh adanya penyakit, tindakan bedah, luka bakar, dan cacat bawaan dengan alat tiruan. Cacat pada kasus maksilofasial salah satunya yaitu terjadi pada bagian palatum, maka membutuhkan suatu alat yang disebut obturator. Teknik pembuatan obturator biasanya memakai desain one piece obturator. Sedangkan teknik two piece obturator digunakan untuk penderita trismus. Retensi dengan magnet lebih baik dibandingkan dengan perlekatan adhesive, karena perlekatan adhesive bisa menyebabkan alergi pada penderita. Tujuan: Penulisan karya tulis ini bertujuan agar pembaca pada umumnya dan teknisi pada khususnya dapat mengetahui teknik pembuatan two piece obturator dengan retensi magnet. Tinjauan Pustaka: Obturator adalah protesa maksilofasial yang digunakan untuk menutup pembukaan jaringan congenital atau yang diperoleh dari operasi bedah, terutama pada palatum. Fungsi obturator adalah untuk memisahkan rongga mulut dan rongga hidung, mendapatkan fungsi pengunyahan, menyangga jaringan lunak untuk mengembalikan kontur wajah dan estetik yang baik. Klasifikasi obturator berdasarkan proses rehabilitasi dibagi menjadi tiga, yaitu obturator pasca bedah, obturator interim, obturator definitive. Two piece obturator adalah obturator dua bagia yang dilekatkan menggunakan magnet. Kesimpulan: Tenik pembuatan two piece obturator dengan retensi magnet diawali dengan menerima model kerja, pembuatan model malam, membuat cengkram, penanaman dalam kuvet, packing akrilik heat cured, deflasking, polishing dan finishing. Kemudian mengurangi bagian plat akrilik untuk tempat magnet lalu packing menggunakan akrilik self cured. 2017 Thesis NonPeerReviewed text id http://repository.unair.ac.id/65899/1/ABSTRAK_FV.TKG.18%2017%20Pin%20t.pdf text id http://repository.unair.ac.id/65899/2/FULLTEXT_FV.TKG.18%2017%20Pin%20t.pdf RAHMAH GANDIS PINANDITA, 151410513009 (2017) TEKNIK PEMBUATAN TWO PIECE OBTURATOR DENGAN RETENSI MAGNET. Tugas Akhir D3 thesis, Universitas Airlangga. http://lib.unair.ac.id
institution Universitas Airlangga
building Universitas Airlangga Library
country Indonesia
collection UNAIR Repository
language Indonesian
Indonesian
topic RB37-56.5 Clinical pathology. Laboratory technique
RK1-715 Dentistry
spellingShingle RB37-56.5 Clinical pathology. Laboratory technique
RK1-715 Dentistry
RAHMAH GANDIS PINANDITA, 151410513009
TEKNIK PEMBUATAN TWO PIECE OBTURATOR DENGAN RETENSI MAGNET
description Maksilofasial adalah cabang ilmu yang berhubungan dengan restorasi atau penggantian struktur wajah yang disebabkan oleh adanya penyakit, tindakan bedah, luka bakar, dan cacat bawaan dengan alat tiruan. Cacat pada kasus maksilofasial salah satunya yaitu terjadi pada bagian palatum, maka membutuhkan suatu alat yang disebut obturator. Teknik pembuatan obturator biasanya memakai desain one piece obturator. Sedangkan teknik two piece obturator digunakan untuk penderita trismus. Retensi dengan magnet lebih baik dibandingkan dengan perlekatan adhesive, karena perlekatan adhesive bisa menyebabkan alergi pada penderita. Tujuan: Penulisan karya tulis ini bertujuan agar pembaca pada umumnya dan teknisi pada khususnya dapat mengetahui teknik pembuatan two piece obturator dengan retensi magnet. Tinjauan Pustaka: Obturator adalah protesa maksilofasial yang digunakan untuk menutup pembukaan jaringan congenital atau yang diperoleh dari operasi bedah, terutama pada palatum. Fungsi obturator adalah untuk memisahkan rongga mulut dan rongga hidung, mendapatkan fungsi pengunyahan, menyangga jaringan lunak untuk mengembalikan kontur wajah dan estetik yang baik. Klasifikasi obturator berdasarkan proses rehabilitasi dibagi menjadi tiga, yaitu obturator pasca bedah, obturator interim, obturator definitive. Two piece obturator adalah obturator dua bagia yang dilekatkan menggunakan magnet. Kesimpulan: Tenik pembuatan two piece obturator dengan retensi magnet diawali dengan menerima model kerja, pembuatan model malam, membuat cengkram, penanaman dalam kuvet, packing akrilik heat cured, deflasking, polishing dan finishing. Kemudian mengurangi bagian plat akrilik untuk tempat magnet lalu packing menggunakan akrilik self cured.
format Theses and Dissertations
NonPeerReviewed
author RAHMAH GANDIS PINANDITA, 151410513009
author_facet RAHMAH GANDIS PINANDITA, 151410513009
author_sort RAHMAH GANDIS PINANDITA, 151410513009
title TEKNIK PEMBUATAN TWO PIECE OBTURATOR DENGAN RETENSI MAGNET
title_short TEKNIK PEMBUATAN TWO PIECE OBTURATOR DENGAN RETENSI MAGNET
title_full TEKNIK PEMBUATAN TWO PIECE OBTURATOR DENGAN RETENSI MAGNET
title_fullStr TEKNIK PEMBUATAN TWO PIECE OBTURATOR DENGAN RETENSI MAGNET
title_full_unstemmed TEKNIK PEMBUATAN TWO PIECE OBTURATOR DENGAN RETENSI MAGNET
title_sort teknik pembuatan two piece obturator dengan retensi magnet
publishDate 2017
url http://repository.unair.ac.id/65899/1/ABSTRAK_FV.TKG.18%2017%20Pin%20t.pdf
http://repository.unair.ac.id/65899/2/FULLTEXT_FV.TKG.18%2017%20Pin%20t.pdf
http://repository.unair.ac.id/65899/
http://lib.unair.ac.id
_version_ 1681149008572055552