UPAYA PERBAIKAN AKREDITASI PUSKESMAS BERDASARKAN ANALISIS ORGANIZATIONAL LEARNING CAPABILITY, ORGANIZATIONAL LEARNING PROCESS DAN LEARNING ORGANIZATION (Studi di Lima Puskesmas di Kota Mojokerto)

Masalah penelitian yang diajukan adalah rendahnya nilai rata-rata self assessment akreditasi di seluruh Puskesmas di Kota Mojokerto tahun 2016 yaitu sebesar 77,2% bila dibandingkan dengan nilai standar akreditasi paripurna yaitu sebesar 80%. Tujuan penelitian ini adalah menyusun rekomendasi untuk...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: FARIDA MARIANA, 101514453021
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/66176/1/ABSTRAK_TKA.17%2017%20Mar%20u.pdf
http://repository.unair.ac.id/66176/2/FULLTEXT_TKA.17%2017%20Mar%20u.pdf
http://repository.unair.ac.id/66176/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Masalah penelitian yang diajukan adalah rendahnya nilai rata-rata self assessment akreditasi di seluruh Puskesmas di Kota Mojokerto tahun 2016 yaitu sebesar 77,2% bila dibandingkan dengan nilai standar akreditasi paripurna yaitu sebesar 80%. Tujuan penelitian ini adalah menyusun rekomendasi untuk memperbaiki kinerja Puskesmas di Kota Mojokerto dalam melaksanakan akreditasi dengan pendekatan Organizational Learning Capability (OLC), Organizational Learning Process (OLP) dan Learning Organization (LO). Jenis dan rancang bangun penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengukur variabel yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa OLC untuk lima puskesmas adalah dua puskesmas (40%) memiliki kriteria baik, tiga (60%) tidak baik. Untuk OLP, lima Puskesmas (100%) mendapatkan kriteria tidak baik. Untuk LO didapatkan hasil satu puskesmas memperoleh kriteria baik (20%) dan empat (80%) tidak baik. Sedangkan untuk kinerja diperoleh hasil dua puskesmas (40%) mendapatkan kriteria baik dan tiga Puskesmas (60%) tidak baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak didapatkan adanya keterkaitan antara OLC dengan OLP, OLP dengan kinerja. Didapatkan adanya keterkaitan antara OLP dengan LO, LO dengan kinerja dan OLC dengan kinerja. Rekomendasi berdasarkan hasil penelitian ini adalah: Puskesmas memperbaiki kondisi OLC, OLP dan LO. Dinas Kesehatan meningkatkan peran dalam mendukung akreditasi Puskesmas dalam fungsi pendampingan, kebijakan, advokasi, anggaran, koordinasi, pengendalian dan evaluasi.