Representasi Identitas Perempuan Kontemporer Indonesia dalam Film Kapan Kawin? dan Air Mata Surga
Penelitian ini mengenai representasi perempuan kontemporer Indonesia dalam film berjudulKapan Kawin? (2015) dan Air Mata Surga (2015). Perkembangan zaman dan teknologi saat ini serta bebasnya perempuan untuk mendapatkan pendidikan tinggi tentunya akan menyebabkan perubahan terhadap representasi...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/66782/1/TKSB.24.17%20.%20Sun.r%20-%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/66782/2/TKSB.24.17%20.%20Sun.r%20-%20SEC.pdf http://repository.unair.ac.id/66782/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Penelitian ini mengenai representasi perempuan kontemporer Indonesia
dalam film berjudulKapan Kawin? (2015) dan Air Mata Surga (2015).
Perkembangan zaman dan teknologi saat ini serta bebasnya perempuan untuk
mendapatkan pendidikan tinggi tentunya akan menyebabkan perubahan terhadap
representasi perempuan kontemporer Indonesia yang tentunya tercermin dalam
salah satu artefak kebudayaan, yakni Film. Hal ini terjadi karena film merupakan
salah satu representasi realitas sosial budaya di suatu negara dalam kurun waktu
tertentu.
Penelitian ini menggunakan analisis film struktural-semiotik. Sementaraitu,
pembahasanpada penelitian ini dibagi menjadi dua bab yakni penelitian terhadap
narasi kedua film dan penelitian struktural-semiotik Christian Metz pada bab
selanjutnya.
Hasil penelitian menunjukkanadanyaketegangan normaantara adat dan
agama yang masih sangat kuat dalamhubungansebuah pernikahan dan rumah
tangga. kedua film yang sama-sama ditayangkan di tahun 2015 ini menampilkan
konstruksi yang berbeda meskipun keduanya diklaim oleh sutradara masingmasing
sebagai film yang menggambarkan realitas keadaan perempuan masa kini.
Konten yang terdapat dalam film Kapan Kawin? sebagian besar merupakan
adegan yang merekonstruksi perempuan independen yang juga berhak memilih
pasangannya sesuai dengan kriteria untuk mendapatkan pasangan yang “pas”
meskipun hal tersebut tidak sesuai dengan norma masyarakat yang berlaku selama
ini di Inndonesia. Sedangkan film Air Mata Surga tetap mempertahankan
penggambaran perempuan yang ‘dipilih’, bukan perempuan yang bebas memilih
selayaknya kebebasan lain yang dapat dicapai perempuan dewasa ini. Berdasarkan
temuan tersebut, dapat dikatakan bahwa perfilman Indonesia masih
menggambarkan perempuan kontemporer Indonesia masih berada dalam
dialektika yang belum selesai. Kesetaraan yang dimanifestasikan dalam bentuk
perempuan dapat menjadi seorang pemimpin di sebuah perusahaan besar, tidak
diikuti dengan perannya sebagai seorang subjek. Perempuan justru sampai saat ini
masih dilihatberada dalam posisi sebagai objek. |
---|