PENANGANAN KONVENSI (Studi Deskriptif Tentang Penanganan Meeting Corporate Di Shangri-La Hotel Surabaya)
Seiring perkembangan yang ada, banyak wisata-wisata baru yang bermunculan. Salah satu jenis wisata yang diminati adalah wisata konvensi, Wisata konvensi juga bisa disebut MICE ( Meeting, Incentive, Exhibition dan Convention ). Wisatawan konvensi berbeda dengan wisatawan pada umumnya karena wisat...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/66833/1/ABSTRAK_FV.PW.73%2017%20Adi%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/66833/2/FULLTEXT_FV.PW.73%2017%20Adi%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/66833/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Seiring perkembangan yang ada, banyak wisata-wisata baru yang
bermunculan. Salah satu jenis wisata yang diminati adalah wisata konvensi,
Wisata konvensi juga bisa disebut MICE ( Meeting, Incentive, Exhibition dan
Convention ). Wisatawan konvensi berbeda dengan wisatawan pada umumnya
karena wisatawan konvensi tidak mempunyai waktu yang banyak karena
kesibukannya. Wisatawan konvensi yang datang ke suatu daerah bukan karena
kehendaknya melainkan karena tuntuan pekerjaan maupun undangan.Salah satu
event MICE yag sering diselenggarakan adalah event meeting, hal ini dikarenakan
banyaknya perusahaan yang mulai tumbuh dan perusahaan tersebut memerlukan
suasana baru untuk melaksanakan meeting.
Shangri-la hotel Surabaya memiliki beberapa function room yang bisa
digunakan untuk menampung keinginan klien dari perusahaan yang akan
mengadakan event meeting . Event meeting yang diadakan bisa dengan skala kecil
maupun besar.
Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif. Dimana penelitian ini menghasilkan dan mengolah data yang bersifat
deskriptif dan hasil akhirnya terperinci dan mendapatkan data yang sebenarbenarnya
denga menyurvei tempat yang diteliti.
Dari penelitian ini, penulis menemukan hasil bahwa dalam penanganan
meeting corporate harus dilaksanakan secara detail. Penangan meeting mulai
tahap pre meeting, during meeting hingga after meeting harus dilaksanakan
dengan baik agar keinginan tamu bisa ditampung dengan baik. Pemilihan ruangan,
menu dan penentuan harga merupakan faktor penting yang harus diperhatikan.
Pihak hotel harus mengerti bagaimana karakter dan keinginan dari para klien yang
akan mengadakan event meeting. Hubungan baik juga harus terjalin agar klien
tidak merasa sungkan untuk mengatakan keinginan dan kebutuhan mereka. Tetapi
dalam penanganan meeting tersebut terdapat beberapa kendala yang ada antara
lain, miss komunikasi dengan pihak intern hotel, persiapan audio visual yang akan
digunakan dan bahan makanan dari supplier.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut antara staff
banquet dan Sales & Marketing melakukan pembicaraan rutin setiap minggu
mengenai BEO yang dikeluarkan untuk event kedepannya, untuk audio visual bisa
dilaksanakan pengecekan secara rutin untuk menjaga peralatan tetap dalam
kondisi prima dan sap dipakai, untuk dan yang terakhir untuk bahan makanan
dari supplier adalah pihak Sales & Marketing harus berdiskusi dengan kitchen
untuk membuat pilihan menu yang bahannya tidak terlalu sulit untuk dicari agar
tidak menyulitkan ketia bahan tersebut tidak tersedia di supplier. |
---|