ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) YANG DIPERLUAS PADA PELAYANAN KESEHATAN (STUDI KASUS PENERIMAAN REKAM MEDIK ELEKTRONIK OLEH TENAGA MEDIS DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH LAMONGAN)
Teknologi informasi di bidang kesehatan berpotensi meningkatkan kualitas perawatan pasien dengan meningkatkan efisiensi proses, mengurangi kesalahan dan mengurangi biaya. Tapi potensi itu tidak akan terealisasi jika terjadi penolakan oleh penggunanya. Agar penolakan itu tidak terjadi, banyak pen...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/67074/1/ST.SI.61.17%20.%20Apr.a%20-%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/67074/2/ST.SI.61.17%20.%20Apr.a%20-%20SEC.pdf http://repository.unair.ac.id/67074/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Teknologi informasi di bidang kesehatan berpotensi meningkatkan kualitas
perawatan pasien dengan meningkatkan efisiensi proses, mengurangi
kesalahan dan mengurangi biaya. Tapi potensi itu tidak akan terealisasi jika
terjadi penolakan oleh penggunanya. Agar penolakan itu tidak terjadi, banyak
penelitian tentang model penerimaan teknologi informasi pada bidang medis.
Penelitian ini menguji model penerimaan teknologi informasi pada bidang
medis yang dikembangkan oleh Moores. Model pada penelitian Moores
dikembangkan dari Technology Acceptance Model milik Davis dengan
menambahkan variabel-variabel yang menentukan kesuksesan penerimaan
teknologi informasi. Variabel-variabel tersebut dibagi menjadi dua kategori
yaitu kualitas informasi yang terdiri dari akurasi, konten, ketepatan waktu dan
format, sedangkan faktor yang memungkinkan terdiri dari dukungan teknis
dan kemandirian.
Studi kasus dilakukan pada tenaga medis di Rumah Sakit Muhammadiyah
Lamongan dengan teknologi informasi yang menjadi subjek penelitian adalah
rekam medik elektronik. Data didapatkan melalui kuesioner yang didasarkan
pada penelitian Moores. Kemudian data diolah dengan algoritma Partial Least
Squares dengan menggunakan aplikasi SmartPLS 2.0. Hasilnya dari enam
belas hipotesis yang diajukan terdapat empat belas hipotesis yang diterima dan
model secara keseluruhan dianggap sesuai. |
---|