MEKANISME ADAPTASI KORBAN PHK DI KOTA SURABAYA
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi di Kota Surabaya. Banyak industri yang harus melakukan PHK massal untuk menyelamatkan usahanya dari kebangkrutan. Penelitian ini mengkaji mengenai mekanisme adaptasi pada buruh korban PHK di Kota Surabaya....
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/68255/1/Fis.S.63.17%20.%20Haf.m%20-%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/68255/2/Fis.S.63.17%20.%20Haf.m%20-%20JURNAL.pdf http://repository.unair.ac.id/68255/3/Fis.S.63.17%20.%20Haf.m%20-%20SEC.pdf http://repository.unair.ac.id/68255/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian |
Summary: | Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
yang terjadi di Kota Surabaya. Banyak industri yang harus melakukan PHK
massal untuk menyelamatkan usahanya dari kebangkrutan. Penelitian ini
mengkaji mengenai mekanisme adaptasi pada buruh korban PHK di Kota
Surabaya. Setelah buruh terkena PHK, bagaimana mekanisme adaptasi yang
dilakukan untuk bertahan hidup ditengah status menganggurnya. Dalam penelitian
ini juga membahas lebih dalam mengenai mekanisme adaptasi buruh korban PHK
dalam hubungan dengan keluarga dan masyarakat.
Penelitian ini, menggunakan teori mekanisme survival yang di tulis oleh James C.
Scott dan didukung dengan teori adaptasi sosial dari Soerjono Soekanto.
Penelitian ini memilih buruh laki-laki dan perempuan sebagai subyek penelitian.
Kriteria informan penelitian ini adalah buruh yang bekerja di Surabaya dan pernah
terkena PHK dalam lima tahun terakhir.
Hasil penelitian mekanisme adaptasi pada buruh korban PHK di Kota Surabaya
adalah buruh korban PHK lebih memilih cara menghemat keuangan dengan
memprioritaskan membeli kebutuhan sehari-hari dan menjual beberapa barang
berharga seperti mobil, rumah dan tanah. Selain itu buruh korban PHK mencari
sumber lain dengan cara bekerja sampingan atau bekerja tidak tetap. Dalam
penelitian ini buruh korban berusaha untuk berwirausaha dengan usaha kue,
membuka toko dan warung kopi serta bekerja sebagai buruh harian lepas. Untuk
keluar dari pekerjaan yang tidak tetap ini, buruh korban PHK memanfaatkan
jaringan sosial dari keluarga dan teman. Buruh korban PHK yang bekerja di PT.
PAL beradaptasi dengan mendengarkan dan berupaya menahan diri dalam
menanggapi sindiran dan gunjingan dari masyarakat sedangkan buruh korban
PHK yang bekerja di PT. Pakabaya tidak ada sindiran dari masyarakat, karena
terdapat persamaan kondisi masyarakat yang sama-sama mendapatkan PHK. |
---|