PERILAKU PENEMUAN DAN PEMANFAATAN INFORMASI PADA SISWA DISABILITAS PENGLIHATAN DI YPAB SURABAYA
Perilaku penemuan informasi merupakan aktivitas yang terjadi karena adanya kebutuhan akan informasi. Secara umum aktivitas ini tidak hanya dilakukan oleh orang-orang tertentu, misalnya kelompok akademik seperti guru, dosen, mahasiswa dan lain-lain. Aktivitas ini telah dilakukan oleh kalangan dis...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/69058/1/ABSTRAK_Fis.IIP.01%2018%20Yus%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/69058/2/FULLTEXT_Fis.IIP.01%2018%20Yus%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/69058/3/JURNAL_Fis.IIP.01%2018%20Yus%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/69058/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian Indonesian |
Summary: | Perilaku penemuan informasi merupakan aktivitas yang terjadi karena
adanya kebutuhan akan informasi. Secara umum aktivitas ini tidak hanya
dilakukan oleh orang-orang tertentu, misalnya kelompok akademik seperti guru,
dosen, mahasiswa dan lain-lain. Aktivitas ini telah dilakukan oleh kalangan
disabilitas terutama siswa-siswi disabibilitas penglihatan di Yayasan Pendidikan
Anak Buta Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan
menggunakan pendekatan fenomenologi. Penentuan informan dilakukan dengan
menggunakan teknik snowball sampling dan berjumlah 7 informan, diantaranya
siswa-siswi disabilitas penglihatan di Yayasan Pendidikan Anak Buta Surabaya.
Berdasarkan dari hasil penelitian ini, diketahui proses perilaku penemuan
dan pemanfataan informasi siswa-siswi disabilitas penglihatan berawal dari
beberapa faktor yang mempengaruhi user yaitu lifestyle, sosial & culture values
dan affective / spiritual influences kemudian memasuki tahapan pertama yaitu
need formulation dimana kebutuhan informasi apa yang dicari atau dibutuhkan.
Dari kebutuhan informasi siswa-siswi disabilitas penglihatan dibagi menjadi dua
kebutuhan informasi. Pertama, kebutuhan informasi berdasarkan kebutuhan
akademik diantaranya keperluan belajar untuk mata pelajarannya seperti tugastugas
sekolah, dan kedua, kebutuhan informasi berdasarkan kebutuhan non
akademik diantaranya minat seperti hobi / cita-cita dan hiburan. Tahapan kedua
hingga keempat yaitu sumber-sumber informasi yang diperoleh yang terdiri dari
sumber personal networks, media dan institution. Dalam memenuhi kebutuhan
informasinya, siswa-siswi disabilitas penglihatan paling sering memeroleh
informasi dari sumber informasi yaitu media internet. Tahapan kelima yaitu
information use / knowledge creation dimana siswa-siswi disabilitas penglihatan
dapat memanfaatkan informasi yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan masingmasing.
Pada penelitian ini, ditemukan dua kategori dalam proses perilaku
penemuan informasi siswa disabilitas penglihatan. Kategori tersebut yaitu tipe
positive thinking dan negative thinkhing. |
---|