PENENTUAN KADAR PROTEIN PADA TEMPE KEDELAI YANG BEREDAR DI PASARAN WILAYAH SURABAYA TIMUR

Untuk daerah penarikan sampel atau daerah generalisasi adalah pasar-pasar resmi dan supermarket di wilayah Surabaya Timur, dimana terbagi atas lima kecamatan. Tiap kecamatan dipilih satu pasar resmi dan satu supermarket dan tiap pasar dan supermarket diambil sam pel tempe sebanyak tiga buah. Hasil...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: IDA AYU PUTU SUASTINI, 089311099
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 1998
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/69169/1/KKC%20KK%20MPK%2043.98%20Sua%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/69169/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Untuk daerah penarikan sampel atau daerah generalisasi adalah pasar-pasar resmi dan supermarket di wilayah Surabaya Timur, dimana terbagi atas lima kecamatan. Tiap kecamatan dipilih satu pasar resmi dan satu supermarket dan tiap pasar dan supermarket diambil sam pel tempe sebanyak tiga buah. Hasil reaksi identifikasi yang merupakam reaks.i warna memberikan hasil yang positif, kenyataan ini menunjukkan bahwa tempe mengandung protein. Sedangkan untuk analisis kwantitatif didapatkan rata-rata Kadar protein tempe yang dibeli di pasar-pasar resmi di wilayah Surabaya Timur adalah 17,2083 % dengan standar deviasi atau simpangan bakunya adalah 0,8511 %. Untuk rata-rata Kadar protein tempt:: yang dibdi di supermarket atau swalayan di wilayah Surdbaya Timur adalah 17,9211 % dengan standar deviasinya sebesar 0,6963 %. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan Uji-T, hipotesis yang dihasilkan adalah Ho ditolak. maka ada perbedaan yang bermakna antara kadar protein pada sampel tempe kedelai yang diambil di supermarket dan pasar-pasar resmi di wilayah Surabaya Timur. Dan jika di tinjau dari batas kontrol kwalitas dengan confidence 95 % , ternyata tidak semua sampel memenuhi batas-batas ini, hal ini menunjukkan tidak adanya keseragaman kadar protein pada tempe yang di jual di pasaran.