KEMITRAAN ANTARA PETANI TEBU DENGAN PABRIK GULA (Studi Kasus Pada Petani Tebu di Desa Mangli Wetan Kec. Tapen Kab. Bondowoso)

Pencabutan Inpres No. 9 tahun 1975 yang merupakan sistem glebagan, ternyata menyebabkan merosotnya produksi gula di Indonesia. Impor gula menjadi tak terelakkan lagi, sehingga menyebabkan industri gula di Indonesia mengalami gejolak. Petani tebu mengandalkan pabrik gula sebagai pengolah tanaman...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SAVITA PUTRI ANRIZA, 071411431052
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/70239/1/ABSTRAK_Fis.S.07%2018%20Anr%20k.pdf
http://repository.unair.ac.id/70239/2/FULLTEXT_Fis.S.07%2018%20Anr%20k.pdf
http://repository.unair.ac.id/70239/3/JURNAL_Fis.S.07%2018%20Anr%20k.pdf
http://repository.unair.ac.id/70239/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Pencabutan Inpres No. 9 tahun 1975 yang merupakan sistem glebagan, ternyata menyebabkan merosotnya produksi gula di Indonesia. Impor gula menjadi tak terelakkan lagi, sehingga menyebabkan industri gula di Indonesia mengalami gejolak. Petani tebu mengandalkan pabrik gula sebagai pengolah tanaman tebu milik mereka. Pabrik gula sebagai tempat pengolah gula sangat mengandalkan hasil dari tebu milik para petani mengingat lahan tebu yang dimiliki pabrik gula sangat terbatas. Kondisi ini menimbulkan hubungan kemitraan antara pabrik gula dengan petani tebu menjadi terjalin. Perspektif teoritis patron-klien dari James Scott merupakan kerangka teoritis yang digunakan untuk menjelaskan kemitraan yang dibangun petani tebu dengan Pabrik Gula. Teori ini memberikan suatu tinjauan hasil temuan data di lapangan. Penelitian ini menggunakan paradigma perilaku sosial dimana paradigma ini membahas tentang perilaku individu dalam konteks membangun suatu hubungan kemitraan untuk mencapai suatu kebutuhan akan produksi dengan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik penentuan informan dalam penelitian dilakukan dengan cara snowball. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, kemitraan yang dibangun antara petani tebu dengan Pabrik Gula Prajekan adalah dengan membuat kesepakatan kontrak, memberikan pelayanan dan bantuan secara profesional, tidak memberikan reward khusus antara petani tebu atau Pabrik Gula Prajekan. Mereka menjalin hubungan kemitraan dengan sama-sama mendapat keuntungan tanpa ada yang dirugikan. Namun, dalam kemitraan ini masih terdapat beberapa kendala dari kedua belah pihak.