BINGKAI PENAFSIRAN SILPA PEMERINTAH DESA BAGAI BURUK RUPA KETIKA CERMIN DIBELAH
Akuntansi merupakan bahasa teknis dari sebuah organisasi. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai seperanggu simbol bahasa atau representasi simbolik yang merujuk pada sebuah nilai atau fakta tertentu. Karena efek komunikatif merupakan sasaran penyampaian informasi dari penyedia informasi kepada p...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | English English |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/70333/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/70333/2/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/70333/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English English |
id |
id-langga.70333 |
---|---|
record_format |
dspace |
spelling |
id-langga.703332018-03-01T23:44:38Z http://repository.unair.ac.id/70333/ BINGKAI PENAFSIRAN SILPA PEMERINTAH DESA BAGAI BURUK RUPA KETIKA CERMIN DIBELAH NIKEN ESTELITA PUTRI, 041514253006 HF5601 Accounting Akuntansi merupakan bahasa teknis dari sebuah organisasi. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai seperanggu simbol bahasa atau representasi simbolik yang merujuk pada sebuah nilai atau fakta tertentu. Karena efek komunikatif merupakan sasaran penyampaian informasi dari penyedia informasi kepada pengguna informasi, maka ungkapan bahasa harus tepat sehingga maknanya dapat diinterpretasikan sama persis dengan makna yang dimaksudkan. Simbol akuntansi dalam sebuah organisasi kepemerintahan (termasuk pemerintah desa) dikenal bernama “SiLPA” dan “SILPA”. Kedua simbol akuntansi ini memang memiliki pengucapan kata yang sama dan walaupun hanya berbeda dari penulisan satu huruf saja, akan tetapi kedua simbol ini memiliki makna yang berbeda. Berbagai fenomena mengenai asal usul SILPA terjadi di organisasi publik. SILPA muncul bisa karena perhitungan rancangan anggaran biaya yang tidak tepat, tidak terlaksananya program dan kegiatan yang sudah dianggaran pada tahun berjalan, hingga telatnya pencairan dana dari pusat ke daerah. Adapun fenomena SILPA ini banyak terjadi di organisasi publik, akan tetapi belum ada penelitian akuntansi yang dilakukan terkait dengan SILPA tersebut. Pemaknaan SILPA tergantung pada apa yang diinginkan oleh para penguasa anggaran, dimana masing-masing penguasa memiliki persepsi berbeda tentang SILPA. Pada tahap pemaknaan ini lah mereka berhak menafsirkan makna apa yang terkandung dalam SILPA.Pemaknaan atas SILPA yang ditemukan dilapangan memberikan hasil pemaknaan yang berbeda opeh para pelaku anggaran. Pertama, SILPA dimaknai sebagai hutang jika SILPA berasal dari kegiatan yang tidak dilaksanakan pada tahun aggaran yang berjalan. Kedua, SILPA dimaknai sebagai prestasi jika seluruh kegiatan dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dengan disertai penghematan anggaran. Ketiga, SILPA dimaknai sebagai hak Kepala Desa, dimana Kepala Desa merasa sudah mengelola keuangan dan aset desa selama tahun anggaran berjalan. Keempat, SILPA dimaknai bergantung darimana asalnya, tidak bisa langsung dikatakan sebagai prestasi maupun wanprestasi 2018-03-02 Thesis NonPeerReviewed text en http://repository.unair.ac.id/70333/1/abstrak.pdf text en http://repository.unair.ac.id/70333/2/full%20text.pdf NIKEN ESTELITA PUTRI, 041514253006 (2018) BINGKAI PENAFSIRAN SILPA PEMERINTAH DESA BAGAI BURUK RUPA KETIKA CERMIN DIBELAH. Thesis thesis, Universitas Airlangga. |
institution |
Universitas Airlangga |
building |
Universitas Airlangga Library |
country |
Indonesia |
collection |
UNAIR Repository |
language |
English English |
topic |
HF5601 Accounting |
spellingShingle |
HF5601 Accounting NIKEN ESTELITA PUTRI, 041514253006 BINGKAI PENAFSIRAN SILPA PEMERINTAH DESA BAGAI BURUK RUPA KETIKA CERMIN DIBELAH |
description |
Akuntansi merupakan bahasa teknis dari sebuah organisasi. Akuntansi dapat
didefinisikan sebagai seperanggu simbol bahasa atau representasi simbolik yang
merujuk pada sebuah nilai atau fakta tertentu. Karena efek komunikatif
merupakan sasaran penyampaian informasi dari penyedia informasi kepada
pengguna informasi, maka ungkapan bahasa harus tepat sehingga maknanya dapat
diinterpretasikan sama persis dengan makna yang dimaksudkan. Simbol akuntansi
dalam sebuah organisasi kepemerintahan (termasuk pemerintah desa) dikenal
bernama “SiLPA” dan “SILPA”. Kedua simbol akuntansi ini memang memiliki
pengucapan kata yang sama dan walaupun hanya berbeda dari penulisan satu
huruf saja, akan tetapi kedua simbol ini memiliki makna yang berbeda.
Berbagai fenomena mengenai asal usul SILPA terjadi di organisasi publik.
SILPA muncul bisa karena perhitungan rancangan anggaran biaya yang tidak
tepat, tidak terlaksananya program dan kegiatan yang sudah dianggaran pada
tahun berjalan, hingga telatnya pencairan dana dari pusat ke daerah. Adapun
fenomena SILPA ini banyak terjadi di organisasi publik, akan tetapi belum ada
penelitian akuntansi yang dilakukan terkait dengan SILPA tersebut. Pemaknaan
SILPA tergantung pada apa yang diinginkan oleh para penguasa anggaran, dimana
masing-masing penguasa memiliki persepsi berbeda tentang SILPA. Pada tahap
pemaknaan ini lah mereka berhak menafsirkan makna apa yang terkandung dalam
SILPA.Pemaknaan atas SILPA yang ditemukan dilapangan memberikan hasil
pemaknaan yang berbeda opeh para pelaku anggaran. Pertama, SILPA dimaknai
sebagai hutang jika SILPA berasal dari kegiatan yang tidak dilaksanakan pada
tahun aggaran yang berjalan. Kedua, SILPA dimaknai sebagai prestasi jika
seluruh kegiatan dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dengan disertai penghematan
anggaran. Ketiga, SILPA dimaknai sebagai hak Kepala Desa, dimana Kepala
Desa merasa sudah mengelola keuangan dan aset desa selama tahun anggaran
berjalan. Keempat, SILPA dimaknai bergantung darimana asalnya, tidak bisa
langsung dikatakan sebagai prestasi maupun wanprestasi |
format |
Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
author |
NIKEN ESTELITA PUTRI, 041514253006 |
author_facet |
NIKEN ESTELITA PUTRI, 041514253006 |
author_sort |
NIKEN ESTELITA PUTRI, 041514253006 |
title |
BINGKAI PENAFSIRAN SILPA PEMERINTAH DESA BAGAI BURUK RUPA KETIKA CERMIN DIBELAH |
title_short |
BINGKAI PENAFSIRAN SILPA PEMERINTAH DESA BAGAI BURUK RUPA KETIKA CERMIN DIBELAH |
title_full |
BINGKAI PENAFSIRAN SILPA PEMERINTAH DESA BAGAI BURUK RUPA KETIKA CERMIN DIBELAH |
title_fullStr |
BINGKAI PENAFSIRAN SILPA PEMERINTAH DESA BAGAI BURUK RUPA KETIKA CERMIN DIBELAH |
title_full_unstemmed |
BINGKAI PENAFSIRAN SILPA PEMERINTAH DESA BAGAI BURUK RUPA KETIKA CERMIN DIBELAH |
title_sort |
bingkai penafsiran silpa pemerintah desa bagai buruk rupa ketika cermin dibelah |
publishDate |
2018 |
url |
http://repository.unair.ac.id/70333/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/70333/2/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/70333/ |
_version_ |
1681149722385973248 |