IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NO.1096 TAHUN 2011 PADA JASABOGA (NASI TEMPONG) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS SANITASI MAKANAN KHAS DAERAH di KECAMATAN BANYUWANGI TAHUN 2018
Tempat pengelolaan makanan yang tidak memenuhi syarat kesehatan berisiko tinggi terkontaminasinya makanan dan minuman oleh bakteri dan dapat menimbulkan foodborne dissease. Salah satu tempat makan yang ramai dikunjungi adalah warung, selain harganya murah dan lokasinya mudah dijangkau. Banyuwang...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/75622/1/PSDKU.FKM.%2014-18%20Azi%20i%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/75622/2/PSDKU.FKM.%2014-18%20Azi%20i.pdf http://repository.unair.ac.id/75622/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Tempat pengelolaan makanan yang tidak memenuhi syarat kesehatan
berisiko tinggi terkontaminasinya makanan dan minuman oleh bakteri dan dapat
menimbulkan foodborne dissease. Salah satu tempat makan yang ramai dikunjungi
adalah warung, selain harganya murah dan lokasinya mudah dijangkau.
Banyuwangi merupakan salah satu kota yang sedang ramai diperbincangan sebagai
ikon pariwisata Provinsi Jawa Timur bahkan nasional. Banyuwangi memiliki
makanan khas daerah salah satunya adalah nasi tempong. Banyak sekali dijumpai
di sepanjang jalan di Banyuwangi penjual nasi tempong, untuk itu diperlukan
kuliner sehat yang tidak berisiko timbulnya foodborne disease. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi higine dan sanitasi warung nasi
tempong di wilayah Kecamatan Banyuwangi.
Metode penelitian ini adalah deskriptif evaluatif dengan membandingkan
kondisi warung nasi tempong di Kecamatan Banyuwangi dengan Permenkes RI
Nomor 1096 tahun 2011. Penelitian ini dilakukan terhadap 5 warung nasi tempong
yang ada dan bersedia dijadikan tempat penelitian. Penelitian dilakukan pada bulan
April-Juni 2018. Variabel penelitian terdiri dari variabel sarana, prasarana,
penjamah makanan dan sanitasi makanan. Variabel tersebut diukur dengan
instrumen laik fisik Permenkes Nomor 1096 Tahun 2011 tentang higine sanitasi
jasaboga. Data dianalisis secara deskriptif dengan menampilkan distribusi frekuensi
dari masing-masing variabel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam variabel sanitasi sarana seluruh
warung (100%) belum memenuhi syarat fasilitas cuci tangan dan toilet serta tempat
pembuangan sampah sesuai PMK Nomor 1096 Tahun 2011 tentang higiene sanitasi
jasaboga, sedangkan dalam variabel sanitasi prasarana seluruh warung tidak
memenuhi untuk syarat lokasi, bangunan dan fasilitas serta ruangan pengolahan
makanan. Sebagian besar penjamah makanan (85,7%) sudah memiliki pengetahuan
yang baik terhadap higine sanitasi namun sebanyak 9 orang (42,6%) masih
memiliki penerapan personal hygine yang kurang baik. Hasil uji laboratorium E.
coli pada sambal nasi tempong pada 2 warung nasi tempong (40%) di wilayah
Kecamatan Banyuwangi tidak memenuhi syarat.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah seluruh warung nasi tempong di
wilayah Kecamatan Banyuwangi belum memenuhi syarat sesuai Permenkes Nomor
1096 tahun 2011 tentang Hygine sanitasi jasaboga. |
---|