KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN DISLIPIDEMIA SETELAH PERLAKUAN KOMBINASI SIMVASTATIN DAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO)
Dislipidemia merupakan kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan dan penurunan fraksi-fraksi lipid yang terdapat dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, TG, serta penurunan kolesterol HDL. Dislipidemia dibagi menjadi du...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/76963/1/Abstrak%2056%2018.pdf http://repository.unair.ac.id/76963/2/FK%20PD%2056%2018%20Nug%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/76963/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Dislipidemia merupakan kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan dan penurunan fraksi-fraksi lipid yang terdapat dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, TG, serta penurunan kolesterol HDL. Dislipidemia dibagi menjadi dua, dislipidemia primer dan dislipidemia sekunder. Dislipidemia primer adalah dislipidemia yang disebabkan karena faktor genetik, sedangkan dislipidemia sekunder adalah dislipidemia yang disebabkan oleh gaya hidup dan dasar penyakit lain. Dislipidemia sekunder dibagi dua yaitu hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia. Terapi farmakologi primer untuk penyakit dislipidemia adalah simvastatin. Namun virgin coconut oil (vco) populer dimasyarakat sebagai salah satu diet yang memiliki efek anti hiperkolesterolemia dan antiaterogenik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek virgin coconut oil (vco) sebagai diet pendamping obat simvatatin sebagai sarana terapi dislipidemia.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan hewan coba tikus putih galur wistar (Rattus novegicus) sejumlah 42 ekor dalam 6 kelompok perlakuan. Metode yang digunakan adalah the post test-only control group. Tahapan penelitian ini diawali dengan proses adaptasi hewan coba untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan di dalam kandang, pemberian high fat diet (HFD) dengan tujuan agar hewan coba mengalami dislipidemia (hiperkolesterolemia), dan perlakuan dengan simvastin dan VCO. Pada proses adaptasi dilakukan dimana hewan coba diberi makan pelet dan minum air bersih dalam sebuah wadah. Pemberian high fat diet (HFD) dengan mencampurkan otak babi dengan aquades dengan perbandingan 1:3 sebanyak 2 ml perhari selama 21 hari. Pada perlakuan simvastatin dan VCO selama 7 hari, hewan coba dibagi menjadi 4 kelompok, kelompok I diberi aquades, kelompok II diberi VCO, kelompok III diberi simvastatin, kelompok IV diberi simvastatin dan VCO. Pada penelitian kali ini parameter yang diamati adalah kadar kolesterol total pada darah tikus putih yang diperiksa menggunakan alat BS-300 Chemistry Analyzer dengan metode spektofometri. Data kadar kolesterol total yang diperoleh selanjutnya diuji normalitas (Uji Saphiro-Wilk test). Kemudian dianalisis secara parametrik dengan One-way ANOVA. Dan jika hasil pengukuran menemukan adanya perbedaan, dilanjutkan dengan post hoc test untuk mengetahui perbedaan tiap kelompok.
Hasil penelitian menunjukan rata-rata kadar kolesterol total pada kelompok kontrol negatif (diberi diet standar) yaitu 45,57 mg/dL. Pada kelompok kontrol positif (diberi HFD), rata-rata kadar kolesterol total darah yaitu 47,28 mg/dL. Pada kelompok I, rata-rata kadar kolesterol total darah yaitu 45,00 mg/dL. Pada kelompok II, rata-rata kadar kolesterol total darah yaitu 46,85 mg/dL. Pada kelompok III, rata-rata kadar kolesterol total darah yaitu 41,42 mg/dL. Pada kelompok IV, rata-rata kadar kolesterol total darah yaitu 44,28 mg/dL. Pada uji statistik tidak ada perbedaan signifikan terhadap penurunan kolesterol total darah antara kelompok kontrol negatif, kontrol positif, I, II, III, dan IV.
Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa pemberian kombinasi simvastatin dan VCO cenderung menurunkan kadar kolesterol total pada tikus putih. Hal ini lebih baik dibandingkan dengan pemberian VCO saja dan tidak lebih baik dibandingkan dengan pemberian simvastatin saja. |
---|