HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DAN INTENSI BERSELINGKUH PADA INDIVIDU DEWASA AWAL YANG SUDAH MENIKAH
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kematangan emosi dan intensi berselingkuh pada individu dewasa awal yang sudah menikah. Variabel independen dalam penelitian ini adalah kematangan emosi. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah intensi berselingkuh. Penelitia...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | English English |
Published: |
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/78184/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/78184/2/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/78184/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English English |
Summary: | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kematangan emosi dan intensi berselingkuh pada individu dewasa awal yang sudah menikah. Variabel independen dalam penelitian ini adalah kematangan emosi. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah intensi berselingkuh.
Penelitian dilakukan kepada 130 individu dewasa awal yang sudah menikah di seluruh Indonesia. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah survey dengan menggunakan kuesioner yang disebar secara online. Skala yang digunakan untuk mengukur intensi berselingkuh adalah Extramarital Behavioral Intention Scale (EBIS) yang disusun oleh Buunk (1998) berdasarkan teori intensi Fishbein dan Ajzen (1975), kemudian skala yang digunakan untuk mengukur kematangan emosi adalah skala yang disusun oleh Eriningtyas (2018) berdasarkan empat aspek kematangan emosi menurut Walgito (2004). Analisis data dilakukan dengan melakukan uji korelasi Spearman’s Rho menggunakan IBM SPSS Statistics 22 for Windows.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara variabel kematangan emosi dan variabel intensi berselingkuh. Adapun koefisien korelasi antar variabel sebesar -0,351 dan taraf signifikansi sebesar 0,000, artinya semakin tinggi kematangan emosi maka semakin rendah intensi berselingkuh pada individu dewasa awal yang sudah menikah. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah untuk mempertimbangkan menggunakan metode penelitian kualitatif sehingga dapat memperoleh informasi yang lebih dalam tanpa resiko faking good. |
---|