LATIHAN DAYA TAHAN PADA PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan kondisi paru kronis, yang disebabkan terhalangnya aliran udara dalam saluran pernafasan pada saluran pernapasan bagian bawah dan mengakibatkan terganggunya ventilasi pernafasan dan pertukaran gas dengan karakteristik keterbatasan saluran napas yan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: LORRAINE PRAHADIPTA, 151510213010
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/78918/1/FV%20FST%2009%2018%20Pra%20L%20-%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/78918/2/FV%20FST%2009%2018%20Pra%20L%20-%20FULLTEXT.pdf
http://repository.unair.ac.id/78918/
http://www.lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan kondisi paru kronis, yang disebabkan terhalangnya aliran udara dalam saluran pernafasan pada saluran pernapasan bagian bawah dan mengakibatkan terganggunya ventilasi pernafasan dan pertukaran gas dengan karakteristik keterbatasan saluran napas yang tidak sepenuhnya reversible. Bronkitis kronik dan emfisema masuk ke dalam kategori PPOK. Bronkitis kronik dan emfisema kenyataannya dapat dialami oleh pasien secara bersamaan. Tanda dan gejala yang umum terjadi pada PPOK adalah batuk, dyspnea, sianosis, nyeri dada, perubahan bentuk dada, penurunan mobilititas toraks dan tampak adanya clumbing finger dan terdapat edema pulmonal. Pasien dengan PPOK lanjut mengalami penurunan daya tahan, sehingga membatasi aktivitas hidup sehari-hari. Program fisioterapi utama yang dilakukan untuk meningkatkan daya tahan adalah dengan latihan aerobik. Tujuan latihan aerobik adalah meningkatan kinerja latihan submaksimal secara klinis dengan efek variabel pada kapasitas latihan maksimal.