Analisis Kebijakan Makroprudensial dan Kebijakan Moneter Terhadap Pertumbuhan Kredit pada Subkelompok Negara Berpendapatan Tinggi, Menengah, dan Rendah

Pertumbuhan kredit yang berlebihan akan mengarahkan pada krisis keuangan seperti yang terjadi pada dekade sebelumnya, dimana hal ini akan menganggu stabilitas sistem keuangan serta perekonomian pada subkelompok negara berpendapatan tinggi, menengah, dan rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengana...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Oktavia Dewi Rizka Alam, 041511133152
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/80241/1/KKB%20KK2%20C%2015-19%20Ala%20a%20abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/80241/2/KKB%20KK2%20C%2015-19%20Ala%20a.pdf
http://repository.unair.ac.id/80241/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Pertumbuhan kredit yang berlebihan akan mengarahkan pada krisis keuangan seperti yang terjadi pada dekade sebelumnya, dimana hal ini akan menganggu stabilitas sistem keuangan serta perekonomian pada subkelompok negara berpendapatan tinggi, menengah, dan rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan kebijakan makroprudensial dan kebijakan moneter dalam mitigasi risiko yang terjadi akibat pertumbuhan kredit yang berlebihan dengan menggunakan data pada 114 negara yang terbagi dalam subkelompok negara high income, middle income, dan low income dalam periode 2002-2017 dengan menggunakan metode Generalized Method of Moment (GMM) atau panel dinamis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kebijakan makroprudensial dan moneter pada subkelompok negara berpendapatan tinggi, berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan pertumbuhan kredit, namun pada subkelompok negara berpendapatan menengah dan rendah kebijakan makroprudensial dan kebijakan moneter berjalan secara berlawanan. Penggunaan kebijakan makroprudensial lebih efektif digunakan pada keseluruhan negara dalam mengurangi pertumbuhan kredit.