PENGARUH FAKTOR ORGANISASIONAL, INDIVIDUAL DAN SOSIAL TERHADAP PENERIMAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DENGAN MELALUI PERSEPSI KEMUDAHAN DAN PERSEPSI MANFAAT : (Studi Empiris pada SKPD di ligkungan Pemerintah Propinsi Jawa Timur

Dalam rangka meningkatkan good governance, pemerintah Indonesia tengah melakukan reformasi dalam pengelolaan keuangan Negara. termasuk dalam pengelolaan keuangan daerah. Beragam upaya telah ditempuh. antara lain dengan diberlakukannya Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) untuk penatausahaan dan pel...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Ira Indriyanti, 090610303 L
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2009
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/83137/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/83137/2/TEA%2020%2010%20IND%20P.pdf
http://repository.unair.ac.id/83137/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Dalam rangka meningkatkan good governance, pemerintah Indonesia tengah melakukan reformasi dalam pengelolaan keuangan Negara. termasuk dalam pengelolaan keuangan daerah. Beragam upaya telah ditempuh. antara lain dengan diberlakukannya Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) untuk penatausahaan dan pelaporan keuangan pemerintah daerah. Implementasi standar akuntansi pemerintahan masih relatif baru dalam pemerintahan di Indonesia. sehingga perlu dilakukan kajian evaluasi terbadap implementasinya di lapangan. Penelitian ini bertujuan menguji faktor organisasional. individual. dan lingkungan sosial tempat kerja terhadap penerimaan implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan di SKPD Pemprop Jawa Timur. Dalam penelitian ini dikembangkan model konseptual yang menempatkan variabel kemudahan dan manfaat penggunaan SAP sebagai mediasi pengaruh variabel organisasional, individual, dan lingkungan sosial terhadap penerimaan SAP oleh pegawai. Faktor organisasional diukur dari dimensi pelatihan. dukungan teknis. dan komitmen impiementasi atau sosialisasi. Faktor individual dioperasional dengan dua variable, yaitu pengalaman pegawai dalam tugas penatausahaan dan penyusunan laporan keuangan dan komitmen pegawai atas penggunaan SAP. Adapun faktor lingkungan sosial diwakili oleh pengaruh pimpinan unit kerja yang menjadi atasan langsung pegawai