HUBUNGAN PAPARAN DEBU RESPIRABEL DAN PENGGUNAAN APD MASKER DENGAN GANGGUAN FAAL PARU PADA PEKERJA HOME INDUSTRY MARMER TULUNGAGUNG

Industri marmer merupakan salah satu usaha dagang yang bergerak dibidang pengolahan sumber daya alam yaitu batu marmer. Dalam mengolah bongkahan batu marmer membutuhkan pekerja untuk menjadikan barang yang bernilai guna maupun estetika dan layak untuk diperjual belikan. Pengolahan batu marmer mengha...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: FRIDA QURBASARI DEWANTI, 101511133031
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
English
Indonesian
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/87027/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/87027/2/DAFTAR%20ISI.pdf
http://repository.unair.ac.id/87027/3/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/87027/4/FKM%20188%2019%20Dew%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/87027/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
English
Indonesian
Description
Summary:Industri marmer merupakan salah satu usaha dagang yang bergerak dibidang pengolahan sumber daya alam yaitu batu marmer. Dalam mengolah bongkahan batu marmer membutuhkan pekerja untuk menjadikan barang yang bernilai guna maupun estetika dan layak untuk diperjual belikan. Pengolahan batu marmer menghasilkan debu yang berukuran kurang dari 10 μm sehingga termasuk dalam respirabel particulate. Debu berukuran tersebut dapat masuk dan terdeposit dalam saluran pernafasan. Debu yang terdeposit pada saluran pernapasan dapat memicu terjadinya gangguan faal paru pada pekerja batu marmer. Selain itu penggunaan APD masker saat melakukan pekerjaan mengolah batu marmer juga memiliki peranan dalam terjadinya gangguan faal paru jika tidak digunakan dengan benar. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan paparan debu respirabel dan penggunaan APD masker dengan gangguan faal paru pada pekerja home industry marmer Tulungagung. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif observasional dengan rancang bangun cross sectional. Penelitian dilakukan pada pekerja home industry marmer Tulungagung dan didapatkan sejumlah 18 responden. Data diperoleh melalui pengukuran dengan personal dust sampler, pengamatan penggunaan APD masker, dan spirometer. Variabel yang diteliti yaitu karakteristik individu, penggunaan APD masker, paparan debu respirabel, dan gangguan faal paru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gangguan faal paru dialami oleh pekerja home industry marmer. Analisis menggunakan correlation contingency menunjukkan bahwa kuat hubungan lemah terdapat pada usia dengan nilai kontingensi yaitu 0,156, status gizi dengan nilai kontingensi yaitu 0,180, dan masa kerja dengan nilai kontingensi yaitu 0,196. Kuat hubungan moderat didapatkan pada lama paparan dengan gangguan faal paru dengan nilai koefisien yaitu 0,477 dan kuat hubungan kuat terdapat pada penggunaan APD masker dengan nilai kontingensi 0,514, frekuensi pemakaian APD masker dengan nilai kontingensi 0,524, dan paparan debu respirabel dengan nilai kontingensi 0,514. Kesimpulan dari penelitian ini adalah paparan debu respirabel dan penggunaan APD masker dengan gangguan faal paru memiliki kuat hubungan positif. Pemilik usaha dagang disarankan memberikan imbalan sesuai dengan risiko yang dimiliki oleh pekerja.