HUBUNGAN STRESS AKADEMIK DENGAN PERILAKU MAKAN, POLA KONSUMSI MAKAN DAN STATUS GIZI REMAJA DI SMAN 6 SURABAYA

Masa remaja merupakan tahap transisi yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan dan perkembangan termasuk pada aspek psikologis. Perubahan psikologis yang terjadi serta dianggap tekanan atau gangguan oleh remaja dapat menimbulkan emosi negatif, yaitu stress. Stress akademik merupakan salah satu sum...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: NADIA RAMADHANI, 101511233038
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
English
Indonesian
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/90088/1/FKM.GZ.23-19%20Ram%20h%20abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/90088/2/FKM.GZ.23-19%20Ram%20h%20daftar%20isi.pdf
http://repository.unair.ac.id/90088/3/FKM.GZ.23-19%20Ram%20h%20daftar%20pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/90088/4/FKM.GZ.23-19%20Ram%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/90088/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
English
Indonesian
Description
Summary:Masa remaja merupakan tahap transisi yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan dan perkembangan termasuk pada aspek psikologis. Perubahan psikologis yang terjadi serta dianggap tekanan atau gangguan oleh remaja dapat menimbulkan emosi negatif, yaitu stress. Stress akademik merupakan salah satu sumber faktor stress yang terjadi pada remaja. Stress yang terjadi dapat mengakibatkan perubahan perilaku makan yang dilakukan sebagai respons terhadap rangsangan emosi negatif. Kondisi stress akan memicu reaksi kortisol yang dikaitkan dengan perilaku makan tidak sehat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan stress akademik dengan perilaku makan, pola konsumsi makan, dan status gizi pada remaja di SMAN 6 Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik, menggunakan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian sebesar 133 orang, yang diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Pengumpulan data meliputi penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, pengisian kuesioner menggunakan Educational Stress Scale for Adolescent (ESSA), Dutch Eating Behavior Questionnaire (DEBQ) dan Food Frequency Questionnaire (FFQ). Data yang didapat dilakukan uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara perilaku emotional eating (p=0,006), perilaku external eating (p=0,014) dengan stress akademik sedangkan antara perilaku dietary restrained (p=0,655), FFQ Sayuran (p= 0,971), FFQ Buah-buahan (p=0,500), FFQ Fastfood/cannedfood (p=0,886), FFQ Jajan/snack (p=0,665), FFQ Sweetfood dan cakes (p=0,649), FFQ Dairy Produk (p=0,868), FFQ Minuman Manis (p=0,326), dan status gizi (p=0,990) tidak ada hubungan dengan stress akademik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah semakin tinggi stress yang dirasakan maka, semakin cenderung berperilaku emotional eating dan external eating. Sebaiknya perlu diberikan pengetahuan untuk meningkatkan kemampuan remaja untuk mengatasi kondisi stress, dengan cara meminta bantuan dengan orang terdekat daripada mencari kesenangan melalui makanan. Serta mengembangkan program pendidikan untuk mensosialisasikan atau mempromosikan kebiasaan makan sehat dikalangan remaja.