Representation Of Masculinity Through Cooking In Cigarette Advertisement Of Dunhill Mild Fine Cut (2013)

Dalam istilah peran gender tradisional, memasak adalah salah satu pekerjaan rumah tangga yang dikaitkan dengan wanita atau feminitas. Namun, dewasa ini, memasak dapat direpresentasikan sebagai maskulinitas. Pemikiran ini dapat dilihat melalui model pria dalam iklan rokok Dunhill Mild Fine Cut (2013...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Hafid Gelar Prakarsa
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
English
English
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/90649/2/FS.%20BE.%2039-19%20Pra%20r%20abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/90649/3/FS.%20BE.%2039-19%20Pra%20r%20daftar%20isi.pdf
http://repository.unair.ac.id/90649/4/FS.%20BE.%2039-19%20Pra%20r%20daftar%20pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/90649/5/FS.%20BE.%2039-19%20Pra%20r.pdf
http://repository.unair.ac.id/90649/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
English
English
Description
Summary:Dalam istilah peran gender tradisional, memasak adalah salah satu pekerjaan rumah tangga yang dikaitkan dengan wanita atau feminitas. Namun, dewasa ini, memasak dapat direpresentasikan sebagai maskulinitas. Pemikiran ini dapat dilihat melalui model pria dalam iklan rokok Dunhill Mild Fine Cut (2013).Penelitian ini bertujuan untuk membahas konstruksi maskulinitas dalam iklan Dunhill Mild Fine Cut (2013) melalui memasak. Oleh karena itu, penelitian ini manggunakan teori maskulinitas sebagai dasar untuk mandefinisikan representasi model pria dalam iklan Dunhill Mild Fine Cut (2013). Penelitian ini manggunakan metode kualitatif dan pendekatan secara kritis melalui penggambaran gender dalam iklan oleh Erving Goffman untuk mangungkap representasi maskulinitas.Temuan manunjukan bahwa ada perubahan dalam pola representasi maskulinitas pada pemeran pria di iklan Dunhill Mild Fine Cut, namun perunbahan ini tidak merubah pemikiran peran gender tradisional yang manganggap bahwa pria lebih unggul. Sebaliknya, hal tersebut manggambarkan untuk memperkuat dominasi pria.