TEKNIK PEMBUATAN NIGHT GUARD PADA KASUS BRUXISM
Bruxism merupakan aktivitas parafungsional yang terjadi secara langsung dalam kondisi sadar maupun tidak sadar, yang ditandai dengan rahang mengeratkan secara kuat diikuti gerakan grinding dan clenching antar gigi-gigi yang dapat mengakibatkan keausan gigi. Bruxism dapat dicegah dengan menggunak...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | English English English Indonesian |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/90786/1/fv.tkg.01-19%20Les%20t%20abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/90786/2/fv.tkg.01-19%20Les%20t%20daftar%20isi.pdf http://repository.unair.ac.id/90786/3/fv.tkg.01-19%20Les%20t%20daftar%20pustaka.pdf http://repository.unair.ac.id/90786/4/fv.tkg.01-19%20Les%20t.pdf http://repository.unair.ac.id/90786/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English English English Indonesian |
Summary: | Bruxism merupakan aktivitas parafungsional yang
terjadi secara langsung dalam kondisi sadar maupun tidak sadar, yang
ditandai dengan rahang mengeratkan secara kuat diikuti gerakan grinding
dan clenching antar gigi-gigi yang dapat mengakibatkan keausan gigi.
Bruxism dapat dicegah dengan menggunakan night guard yang dapat
melindungi gigi-gigi akibat grinding yang terlalu kuat. Tujuan: untuk
mengetahui teknik pembuatan night guard pada penderita bruxism.
Kasus: Model kerja rahang atas dan rahang bawah yang didapat dari
dokter gigi dengan keaadan gigi mengalami keausan parah. Pada gigi-gigi
tersebut akan dibuatkan night guard dengan bahan ethylene vinyl acetate
untuk rahang atas. Bahan yang dibuat terdiri dari, lapisan pertama dengan
bahan polyethylene untuk spacer dan lapisan kedua dengan bahan
ethylene vinyl acetate. Kesimpulan: Tahap pembuatan night guard
melalui: trimming model kerja, membuat lapisan pertama melalui proses
pemanasan, kemudian proses molding yang dibantu proses vakum.
Selanjutnya membuat lapisan kedua, dimana prosedur pembuatannya
sama dengan lapisan pertama. Tahapan terakhir adalah proses finishing. |
---|