PERBEDAAN POROSITAS PERMUKAAN ENAMEL GIGI SETELAH APLIKASI GEL SODIUM FLUORIDE DAN THEOBROMINE YANG DIDEMINERALISASI MENGGUNAKAN MINUMAN BERKARBONASI

Latar Belakang: Demineralisasi merupakan proses hilangnya mineral gigi sehingga mengakibatkan terjadinya porositas enamel, yang dapat terisi oleh bakteri sehingga menyebabkan karies. Selain itu porositas juga mengakibatkan penurunan kekerasan permukaan enamel. Porositas dapat ditutup menggunakan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: RIZKIA PUTRI ANGGRAENI
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
English
Indonesian
Published: 2019
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/93154/1/KG%20163%2019%20Ang%20p%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/93154/2/KG%20163%2019%20Ang%20p%20DAFTAR%20ISI.pdf
http://repository.unair.ac.id/93154/4/KG%20163%2019%20Ang%20p%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/93154/5/KG%20163%2019%20Ang%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/93154/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
English
Indonesian
Description
Summary:Latar Belakang: Demineralisasi merupakan proses hilangnya mineral gigi sehingga mengakibatkan terjadinya porositas enamel, yang dapat terisi oleh bakteri sehingga menyebabkan karies. Selain itu porositas juga mengakibatkan penurunan kekerasan permukaan enamel. Porositas dapat ditutup menggunakan bahan remineralisasi, salah satunya yaitu Sodium Fluoride (NaF) 2%. Namun terlalu banyak konsumsi fluor akan menyebabkan toksisitas pada tubuh sehingga dibutuhkan bahan yang lebih aman yaitu theobromine. Theobromine 0,02% dapat meningkatkan deposit kristal hidroksiapatit pada porositas enamel sehingga porositas enamel dapat tertutup. Tujuan: Menjelaskan perbedaan porositas permukaan enamel gigi setelah aplikasi gel NaF dan theobromine yang didemineralisasi menggunakan minuman berkarbonasi. Metode: Terdapat 4 kelompok dengan masing-masing 10 sampel, yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif, perlakuan 1 (theobromine), dan perlakuan 2 (NaF). Sampel kelompok kontrol negatif hanya direndam saline selama 7 hari. Kelompok kontrol positif, perlakuan 1, dan perlakuan 2 didemineralisasi dengan cara direndam dalam Coca-cola selama 7 hari, setelah itu difoto menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM). Kemudian sampel kelompok perlakuan 1 diaplikasikan gel theobromine 0,02% dan kelompok perlakuan 2 diaplikasikan gel NaF 2% selama 16 menit, lalu direndam saliva artifisial selama 24 jam. Semua sampel difoto menggunakan SEM. Hasil foto SEM dianalisis menggunakan software Image-J untuk mendapatkan data rata-rata diameter porositas permukaan enamel. Hasil: Terdapat perbedaan signifikan pada kelompok kontrol positif dengan perlakuan 1, dan pada kelompok perlakuan 1 dengan perlakuan 2. Namun tidak terdapat perbedaan signifikan pada kelompok kontrol positif dengan perlakuan 2. Kesimpulan: Terdapat perbedaan porositas permukaan enamel gigi setelah aplikasi gel NaF dan theobromine yang didemineralisasi menggunakan minuman berkarbonasi.