Pengaruh Quality Of Work Life Dan Komitmen Organisasi Terhadap Intensi Turnover Pada Karyawan Generasi Milenial Pt.Indoberka Investama
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh quality of work life dan komitmen organisasi terhadap intensi turnover pada generasi milenial PT. Indoberka Investama. Intensi turnover merupakan salah satu unsur yang berpengaruh terhadap efektivitas dan produktivitas perusahaan (Mobley, 1986)....
Saved in:
Summary: | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh quality of work life
dan komitmen organisasi terhadap intensi turnover pada generasi milenial PT.
Indoberka Investama. Intensi turnover merupakan salah satu unsur yang
berpengaruh terhadap efektivitas dan produktivitas perusahaan (Mobley, 1986).
Penelitian ini dilakukan pada 51 partisipan karyawan PT. Indoberka
Investama generasi milenial. Pengumpulan data menggunakan metode survey
dengan memberikan kuesioner kepada responden. Pengukuran quality of work life
menggunakan skala yang disusun oleh Timossi dkk. (2008). Pengukuran pada
komitmen organisasi menggunakan skala yang disusun oleh Rimata (2014) dan
pengukuran intensi turnover menggunakan skala yang disusun oleh Priambodo
(2018). Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji regresi sederhana dan
uji regresi berganda menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistics 24 for Windows.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh negatif quality of
work life (R2=0,262) dan komitmen organisasi (R2=0,305) terhadap intensi
turnover ketika dua variabel independen dianalisis secara terpisah, kemudian
ketika kedua variabel independen dianalisis secara simultan didapatkan hasil
berpengaruh terhadap intensi turnover (R2=0,413). Penelitian ini juga dilakukan
regresi sederhana pada tiap dimensi variabel independen terhadap intensi
turnover. Enam dari delapan dimensi quality of work life (Lingkungan kerja yang
sehat dan aman, pengembangan karir dan keaman, integrasi sosial,
constitutionalism, total life space, dan relevansi sosial kehidupan kerja)
berpengaruh terhadap intensi turnover, sedangkan dua dimensi lainnya
(kompensasi yang memadai dan adil, pengembangan kapasitas manusia) tidak
berpengaruh. Ketiga dimensi pada variabel komitmen organisasi (affective
commitment, continuance commitment, normative commitment) memiliki
pengaruh terhadap intensi turnover. |
---|