Aplikasi Deret Sensor Gas Untuk Mendeteksi Bakteri Staphylococcus Aureus Penyebab Infeksi Berdasarkan Bau
Telah dilakukan monitoring bau dari biofilm Staphylococcus aureus menggunakan deret sensor gas yang memiliki kemampuan untuk merespon bau khas sampel. Sampel yang digunakan terdiri dari 3 macam sampel yaitu media tumbuh bakteri, bakteri planktonik Staphylococcus aureus, dan biofilm Staphylococcus au...
Saved in:
Summary: | Telah dilakukan monitoring bau dari biofilm Staphylococcus aureus menggunakan deret sensor gas yang memiliki kemampuan untuk merespon bau khas sampel. Sampel yang digunakan terdiri dari 3 macam sampel yaitu media tumbuh bakteri, bakteri planktonik Staphylococcus aureus, dan biofilm Staphylococcus aureus yang diberi perlakuan dengan menginkubasi seluruh sampel tersebut selama 5 hari. Bakteri yang telah berkembang pada fase biofilm akan lebih tahan terhadap antibiotik dan mengeluarkan gas yang memiliki karakteristik tertentu. Penyetaraan konsentrasi mikrobe menggunakan standar Mc Farland. Perkembangan bakteri setiap hari menyebabkan peningkatan bau yang diukur menggunakan deret sensor gas berjumlah 6 sensor. Pemrosesan data keluaran sensor menggunakan metode PCA (Principal Component Analysis) Melalui metode PCA, setiap variasi perlakuan bakteri dapat diklasifikasikan, sehingga dapat digunakan untuk membedakan usia media tumbuh, usia bakteri, dan usia biofilm. Sensor paling optimal untuk mendeteksi bakteri Staphylococcus aureus adalah sensor MQ 136. Hal ini ditunjukan oleh nilai sensor pada loading plot melalui metode PCA yang mendekati nilai 1 dan juga menjadi sensor paling reaktif terhadap gas amonia yang dihasilkan oleh bakteri dan biofilm. |
---|