Substitusi Tepung Ampas Sari Kedelai Yang Difermentasi Pada Pakan Formulasi Terhadap Kandungan Lemak Kasar Dan Protein Kasar Daging Ikan Patin (Pangasius pangasius)
Ikan patin (Pangasius pangasius) merupakan salah satu komoditas unggulan. Permintaan ikan patin baik lokal maupun ekspor meningkat setiap tahunnya. Pakan merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam budidaya. Salah satu bahan yang digunakan dalam pembuatan pakan ialah bungkil kedelai. Bungkil kede...
Saved in:
Summary: | Ikan patin (Pangasius pangasius) merupakan salah satu komoditas unggulan. Permintaan ikan patin baik lokal maupun ekspor meningkat setiap tahunnya. Pakan merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam budidaya. Salah satu bahan yang digunakan dalam pembuatan pakan ialah bungkil kedelai. Bungkil kedelai dapat disubstitusikan, salah satunya dengan menggunakan tepung ampas sari kedelai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah substitusi tepung ampas sari kedelai yang difermentasi dapat menurunkan lemak kasar dan meningkatkan protein kasar pada daging ikan patin (Pangasius pangasius). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Konsentrasi tepung ampas sari kedelai yang digunakan, yaitu P0(0%), P1(10%), P2(20%), P3(30%), dan P4(40%). Parameter yang diamati adalah lemak kasar dan protein daging ikan patin (Pangasius pangasius). Analisis data menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan Uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi tepung ampas sari kedelai yang difermentasi pada pakan formulasi ikan patin (Pangasius pangasius) selama 28 hari dapat menurunkan lemak kasar dan meningkatkan kandungan protein kasar. Kandungan lemak kasar pada daging terendah, yaitu pada perlakuan P1 dengan nilai rata-rata 7,85% dengan tepung ampas sari kedelai 10%. Kandungan protein kasar pada daging terbaik, yaitu pada perlakuan P1 dengan nilai rata-rata 72,75%. |
---|