Perbandingan Antara Anestesi Umum dengan dan tanpa Scalp Block menggunakan Ropivacain 0.5% terhadap Perbedaan MAP, Nadi dan Jumlah Fentanil Selama Tindakan Operasi Kraniotomi
Latar belakang: Tindakan pembedahan pada operasi kraniotomi seperti insisi kulit, pemasangan pin penyangga kepala, kontak periosteal-dural, penutupan dura, tulang dan kulit dapat menimbulkan berbagai tingkat rangsangan nosiseptif. Berbagai tindakan tersebut merupakan stimulus terhadap syaraf yang da...
Saved in:
Summary: | Latar belakang: Tindakan pembedahan pada operasi kraniotomi seperti insisi kulit, pemasangan pin penyangga kepala, kontak periosteal-dural, penutupan dura, tulang dan kulit dapat menimbulkan berbagai tingkat rangsangan nosiseptif. Berbagai tindakan tersebut merupakan stimulus terhadap syaraf yang dapat merangsang respon stres. Respon stres terhadap pembedahan ditandai dengan peningkatan sekresi hormon hipofise dan aktivasi sistem saraf simpatik. Perubahan sekresi pituitari memiliki efek sekunder pada sekresi hormon dari target organ. Aktivasi hipotalamus dari sistem saraf otonom simpatis menghasilkan peningkatan sekresi katekolamin dari medula adrenal dan pelepasan norepinefrin dari terminal saraf presinaptik. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian experimental single blind. Subjek penelitian 14 pasien dengan usia 18-60 tahun dan status ASA III yang dilakukan operasi kraniotomi elektif. Terbagi menjadi dua kelompok subjek penelitian, kelompok A terdiri dari 7 subjek yang diberi anestesi umum dan kelompok B terdiri dari 7 subjek yang diberi anestesi umum dikombinasikan scalp block menggunakan ropivacaine 0.5%. Data yang terkumpul lalu di analisa dengan SPSS Hasil: Kami dapatkan dalam penetian ini penurunan MAP dan nadi pada kelompok scalp block saat insisi scalp (MAP p=0,002; Nadi p=0,029), kontak periosteum (MAP p=0,025; Nadi p=0,039) secara bermakna, demikian juga dengan penggunaan fentanil selama operasi didapatkan penurunan secara bermakna (p=0,0001). Kesimpulan: Anestesi umum dengan scalp block menggunakan ropivacain 0,5% efektif untuk mengurangi MAP dan nadi serta kebutuhan fentanil selama operasi kraniotomi dibandingkan anestesi umum sendiri. |
---|