Hubungan Pajanan Benzena Dengan Malondialdehyde dan Blood Profile (Eritrosit, Hemoglobin, Hematokrit) pada Pekerja Bengkel Pengecatan Mobil Di Kota Surabaya
Benzene, toluene, xylene, dan styrene merupakan adalah pelarut organik aromatik yang sering digunakan pada industri (ATSDR, 2000). Di indonesia, penggunaan pelarut organik banyak digunakan khususnya di sektor industri yang menggunakan bahan baku kimia, salah satunya dalam industri pengecatan. Proses...
Saved in:
Summary: | Benzene, toluene, xylene, dan styrene merupakan adalah pelarut organik aromatik yang sering digunakan pada industri (ATSDR, 2000). Di indonesia, penggunaan pelarut organik banyak digunakan khususnya di sektor industri yang menggunakan bahan baku kimia, salah satunya dalam industri pengecatan. Proses pengecatan mobil menggunakan pelarut yang mengandung senyawa benzena sebagai bahan utama proses bekerja yang dapat memberikan dampak yang merugikan terhadap kesehatan. Pekerja pengecatan mobil adalah salah satu bidang pekerjaan yang perlu mendapatkan perhatian karena jumlahnya yang terus berkembang sementara risiko penyakit akibat kerjanya cukup besar. Benzena merupakan salah satu senyawa hidrokarbon aromatik yang memiliki kegunaan bagi kehidupan manusia terutama pada sektor industri. Selain itu benzena merupakan senyawa radikal bebas yang dapat merusak sistem pembentukan darah dalam tubuh serta meningkatkan kadar Malondialdehyde (MDA) sebagai indikator radikal bebas di dalam tubuh. Pajanan benzena tersebut dapat menyebabkan keracunan yang bersifat akut maupun kronis. Efek pajanan benzena secara kronis yaitu kerusakan pada sistem pembentukan darah (sumsum tulang) yang dapat menimbulkan risiko terjadinya
penurunan jumlah elemen sel darah secara progresif yang meliputi penurunan kadar Hb, jumlah eritrosit, trombosit, dan leukosit yang kemungkinan disebabkan oleh metabolit benzen epoksida (Mahawati et al, 2016). Absorbsi benzena terbesar adalah melalui inhalasi dimana sekitar 70-80% pada 5 menit pertama dan 20-60% sampai satu jam berikutnya. Sedangkan
absorbsi melalui oral 98% terabsorbsi tubuh dan melalui kulit benzena yang terabsorbsi 80% ke dalam tubuh (ATSDR, 2007). Kamal dan Malik (2012) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa pekerja yang terpajan benzena mengalami penurunan parameter hematologi (sel darah merah, sel darah putih, trombosit, hemoglobin, MCV). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis hubungan pajanan benzena dengan malondialdehyde (MDA) dan blood profile (Eritrosit, Hemoglobin, Hematokrit).
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan melakukan pengukur variabel konsentrasi benzena di udara, intake benzena di dalam tubuh, kadar malondialdehyde dalam darah dan blood profile (eritrosit, hemoglobin, hematokrit). Subjek penelitian ini berjumlah 30 orang. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pajanan benzena di dalam tubuh serta karakteristik pekerja meliputi usia, lama kerja, masa kerja, kebiasaan merokok. Variabel terikat adalah kadar malondialdehyde (MDA) dan blood profile (eritrosit, hemoglobin, hematokrit). Teknik pengumpulan data berupa wawancara
dengan kuesioner dan pemeriksaan darah pekerja meliputi eritrosit, hemoglobin, hematokrit, malondialdehyde dan lingkungan. Metode analisis yang digunakan terdiri dari analisis deskriptif univariat dan analisis deskriptif bivariat.
Berdasarkan hasil penelitian, rerata usia pekerja bengkel pengecatan mobil adalah 37 tahun, memiliki masa kerja antara 8 tahun dengan lama kerja 8 jam/hari. Rerata MDA pekerja adalah 7,94 Nmol/ml. Sebanyak 60% pekerja termasuk perokok sedang. Hasil pengukuran kadar benzena di udara tertinggi berada di bengkel A lokasi 2 sebesar 14,7 ppm. Ditemukan 6%
pekerja yang memiliki kadar eritrosit, hemoglobin dan hematokrit di bawah normal, diketahui eritrosit dan intake pajanan benzena memiliki kekuatan hubungan sedang. Berdasarkan hasil tersebut, perlu dilakukan sosialisasi bahaya bahan
kimia dan kandungan bahan kimia yang bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur. Melakukan pemeriksaan kesehatan kepada seluruh pekerja minimal 2 tahun sekali. |
---|