Tanggapan Konsumen Secara Sensoris Terhadap Kualitas usu Fermentasi Komersial Tersimpan Dingin

INTISARI Sangat sedikit penelitian tentang pangan dan konsumsi susu yang telah dilakukan yang memakai obyek kelompok pelajar remaja, karena reputasinya yang mudah berubah sikap. Penelitian ini bertujuan untuk memahami Iebih baik lagi kapasitas pelajar, umur 12 - 23 tahun, sebagai panelis terlatih un...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article NonPeerReviewed
Published: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 1999
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/23908/
http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=6872
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Description
Summary:INTISARI Sangat sedikit penelitian tentang pangan dan konsumsi susu yang telah dilakukan yang memakai obyek kelompok pelajar remaja, karena reputasinya yang mudah berubah sikap. Penelitian ini bertujuan untuk memahami Iebih baik lagi kapasitas pelajar, umur 12 - 23 tahun, sebagai panelis terlatih untuk menilai kualitas susu fermentasi komersial (yakult, yoghurt dan kefir) yang tersimpan dingin secara sensoris menggunakan uji deskriptif. Ditentukan pula apakah hasil pengukuran analitik: pH, asam titrasi, indeks kelarutan, indeks keasaman lemak berhubungan dengan kesukaan konsumen. Tujuh puluh delapan pelajar dan mahasiswa terlatih dibagi dalam 3 kelompok (D, P, M) telah mengukur intensitas flavor (asarn, manis, asin, pahit, bau tengik dan bau karat) menurut rancangan multi phase sampling dengan kelompok M diuji lagi pendapatnya dan dilihat kesetaraannya dengan hasil uji HPLC. Hasilnya menunjukkan bahwa yakult yang bercita rasa asam sedang (keasaman titrasi 0,5%) adalah yang paling diminati (nilai kesukaan 2,44 - 3,23) oleh semua panelis diikuti dengan kontrol susu non fermentasi UHT, yoghurt dan kefir. Fenomena ini temp sama ketika susu fermentasi teruji disimpan dingin oleh kelompok M (nilai rerata kesukaan 3,06). Keasaman titrasi susu fermentasi naik selama penyimpanan, sedang nilai kesukaan justru menurun. Semakin kompleks reaksi biokimia yang terbentuk akibat semakin beragamnya mikrobia yang terlibat (Fl�>F3), maka konsumen semakin berkurang sensitifitasnya untuk menyetarakan nilai sensoris, khususnya manis secara deskriptif dengan hasil uji alat HPLC. (Kata Kunci: Susu Fermentasi, Kesukaan Konsumen, Kadaluarsa, Analisis Alat).