Pengaruh Senyawa Tanin Terhadap Nilai Degradasi Berdasarkan Produksi Gas Hasil Fermentasi Beberapa Spesies Hijauan Pakan Ternak

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi hijauan pakan ternak berdasarkan kandungan tanin dan produksi gas hasil fermentasi. Hijauan pakan yang diteliti meliputi rumput dan legum. Pengukuran produksi gas hasil fermentasi mikroba dilakukan secara in vitro, sebagai sumber mikroba diambil cairan rumen dar...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Atmojo, Fajar Ajimukti, Kustantinah, Kustantinah, Zuprizal, Zuprizal, Dono, Nanung Danar, Indarto, Edwin, Zulfa, Insani Hubi, Noviandi, Cuk Tri
Format: Article PeerReviewed
Language:English
Published: Fakultas Peternakan UGM bekerjasama ISSTAP 2018
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/274740/1/Simnaster%20_Fajar%20Aji%20Mukti.pdf
https://repository.ugm.ac.id/274740/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Language: English
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan mengevaluasi hijauan pakan ternak berdasarkan kandungan tanin dan produksi gas hasil fermentasi. Hijauan pakan yang diteliti meliputi rumput dan legum. Pengukuran produksi gas hasil fermentasi mikroba dilakukan secara in vitro, sebagai sumber mikroba diambil cairan rumen dari sapi Peranakan Ongole (PO). Pengukuran kandungan tanin meliputi pengukuran total tanin, total fenol, dan tanin terkondensasi. Penambahan polyethylene glycol (PEG) berbanding 1:1 dengan sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai degradasi teori (DT%) 10 spesies hijauan pakan baik kontrol (Non PEG) maupun dengan PEG menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) berdasarkan produksi gas hasil fermentasi. Pengukuran aktivitas senyawa tanin menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) yang ditandai dengan naiknya produksi gas setelah penambahan PEG. Nilai DT% tertinggi pada kontrol adalah turi putih (56,45 ± 0,66%), sedangkan setelah ditambahkan PEG kenaikan tertinggi adalah kaliandra (12,26%) diikuti lamtoro (11,30%). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa selain serat kasar, senyawa tanin yang dikandung dari masing-masing hijauan pakan membatasi aktivitas mikrobia rumen dalam mendegradasi pakan. Hal tersebut dibuktikan dengan menginaktifkan tanin menggunakan PEG. Akan tetapi, tanin yang dikandung dari masing-masing hijauan pakan belum tentu linier dengan aktivitas biologis tanin yang diukur dengan penambahan PEG.