Kajian Magnitudo Momen (Mw) Menggunakan Formulasi Empiris pada Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (InaTEWS)
Tingkat akurasi penentuan besaran magnitudo gempabumi sangat penting, karena hal ini sangat terkait dengan pengambilan keputusan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam pelayanan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami kurang dari 5 menit. Untuk itu diperlukan nilai magni...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed |
Language: | English |
Published: |
Departemen Teknik Geologi
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/274874/1/OPT-6_KAJIAN%20MAGNITUDO%20MOMEN%20%28Mw%29%20MENGGUNAKAN%20FORMULASI%20EMPIRIS%20PADA%20SISTEM%20PERINGATAN%20DINI%20TSUNAMI%20INDONESIA%20%28INATEWS%29.pdf https://repository.ugm.ac.id/274874/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
Language: | English |
Summary: | Tingkat akurasi penentuan besaran magnitudo gempabumi sangat penting, karena hal ini sangat terkait
dengan pengambilan keputusan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam
pelayanan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami kurang dari 5 menit. Untuk itu
diperlukan nilai magnitudo yang dapat digunakan untuk mewakili nilai magnitudo momen dalam
waktu cepat. Kajian ini bertujuan menganalisis tingkat akurasi magnitudo MW(mB) dari SeisComP3-
BMKG relatif terhadap MW dari GCMT, GEOFON, dan SWIFT-BMKG untuk kasus gempabumi
signifikan di wilayah Indonesia. Korelasi antara mB terhadap Mw dari GCMT, GEOFON, dan
SWIFT-BMKG dihitung untuk menentukan persamaan empiris Mw(mB). Penentuan Persamaan
Empiris Mw(mB) pada penelitian ini dilakukan menggunakan Metoda Regresi Linier dan Metoda
Regresi Ortogonal. Hasil kajian menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi (r) tertinggi dihasilkan
dari hubungan antara data magnitudo mB dari SeisComP3 terhadap magnitudo momen (Mw) dari
GCMT yaitu 0,92968109. Hal ini menunjukkan bahwa korelasi mB dari SeisComp3 dengan
magnitudo momen Mw dari GCMT berkorelasi positif dan kuat, sehingga magnitudo momen yang
dipilih adalah magnitudo momen dari GCMT. Hasil regresi ortogonal antara mB dan Mw(GCMT)
adalah Mw(mB)=1,1843 mB-1,4302 dengan standar deviasi sebesar ± 0,1306. Magnitudo Mw(mB)
hasil regresi orthogonal pada penelitian ini mempunyai RMS residual relatif lebih kecil dibandingkan
dengan magnitudo Mw(mB) SeisComp3.
Kata kunci: gempabumi, magnitudo momen, regresi linier, regresi ortogonal, SeisComP3 |
---|