Identifikasi Risiko Cacat Produk Engine Pulley B3X7”: Studi Kasus di PT Mitra Rekatama Mandiri

Pada dunia industri, kualitas suatu produk merupakan kunci keberhasilan bagi berbagai produksi. Produk cacat merupakan produk yang dihasilkan suatu industri tetapi tidak sesuai dengan standar mutu yang sudah ditetapkan. Setiap industri memiliki risiko mengalami cacat pada produknya. PT Mitra Rekatam...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Monika, Amelda Vera, Nabela, Harlinda Rasvi
Format: Article NonPeerReviewed
Language:English
Published: Departemen Teknik Mesin dan Industri 2022
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/277870/1/Amelda%20Vera%20Monika_%20Identifikasi%20Risiko%20Cacat%20Produk%20Engine%20Pulley%20B3X7%20Studi%20Kasus%20di%20PT%20Mitra%20Rekatama%20Mandiri.pdf
https://repository.ugm.ac.id/277870/
https://senti.ft.ugm.ac.id/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Language: English
Description
Summary:Pada dunia industri, kualitas suatu produk merupakan kunci keberhasilan bagi berbagai produksi. Produk cacat merupakan produk yang dihasilkan suatu industri tetapi tidak sesuai dengan standar mutu yang sudah ditetapkan. Setiap industri memiliki risiko mengalami cacat pada produknya. PT Mitra Rekatama Mandiri sebagai sebuah industri pengecoran logam memiliki produk Engine Pulley dimana masih ditemukan cacat pada produk tersebut. Terdapat lima jenis kecacatan yang dialami. Oleh karena itu dilakukan analisis jenis cacat terbanyak, kemudian identifikasi risiko penyebab kegagalan produk sehingga dapat diberikan usulan perbaikan. Berdasarkan diagram pareto dan fishbone diagram didapatkan bahwa cacat produk terbanyak adalah pada jenis rongga udara, disebabkan karena faktor metode, bahan baku dan manusia. Kemudian dilakukan analisis Failure Mode and Effect Analysis yaitu dengan perhitungan RPN, nilai tertinggi adalah pada kesalahan pembuatan cetakan yaitu pasir yang kurang padat sebagai risiko tertinggi, sehingga perlu dilakukan pengecekan berkala ke pekerja pencetakan.