INDUKSIAPOPTOSIS EKSTRAKETANOLIK CIPLUKAN (Physalisangu/ataL.)PADASEL KANKERLEHERRAHIMHeLaMELALUIPENEKANANEKSPRESIBcl-2

lnsidensi kanker leher rahim yang terus meningkat mendorong berbagai penelitian untuk mengeksplorasi senyawa tanaman sebagai agen kemopreventif. Ciplukan (Physalis angulata L.) adalah salah satu tanaman yang berpotensi sebagai agen kemopreventif pada beberapa jenis sel kanker dengan meregulasi proli...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article NonPeerReviewed
Published: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2010
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/27820/
http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=10883
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Description
Summary:lnsidensi kanker leher rahim yang terus meningkat mendorong berbagai penelitian untuk mengeksplorasi senyawa tanaman sebagai agen kemopreventif. Ciplukan (Physalis angulata L.) adalah salah satu tanaman yang berpotensi sebagai agen kemopreventif pada beberapa jenis sel kanker dengan meregulasi proliferasi sel, siklus sel maupun apoptosis. Pada penelitian ini potensi pemacuan apoptosis ekstrak etanolik ciplukan akan diteliti lebih lanjut pada sel kanker leher rahim HeLa. Pemacuan apoptosis ekstrak etanolik ciplukan diamati melalui metode Double Staining dan dievaluasi lebih lanjut dengan lmunositokimia. Hasi/ pengamatan secara kualitatif pada perlakuan menunjukkan terjadinya apoptosis yang ditandai dengan fluoresensi oranye dan terjadi fragmentasi se/ dengan munculnya badan-badan apoptosis. Ekspresi protein Bcl-2 selanjutnya diamati untuk mengetahui kemungkinan mekanisme molekuler induksi apoptosis. Hasi/ percobaan imunositokimia menunjukkan terjadinya penekanan ekspresi protein antiapoptosis Bcl-2 dibandingkan dengan kontrol sel. Hasi/ penelitian ini mengindikasikan bahwa ekstrak etanolik ciplukan (Physalis angulata 1.) dapat menginduksi apoptosis sel HeLa dengan menekan ekspresi Bcl-2. Penelusuran aksi molekuler perlu dikembangkan untuk mendukung pemanfaatan ciplukan sebagai agen antikanker yang efektif.