PERAN PROTEIN BIOAKTIF DALAM SUSU KUDA SEBAGAI IMUNOMODULATOR

Susu kuda sebenamya mempunyai nilai gizi yang mendekati air susu ibu (ASI), tetapi pada umumya masyarakat di Indonesia belum mengetahuinya. Keistimewaan susu kuda karena kandungan lisozimnya lebih tinggi daripada ASI dan relatif lebih mudah dicerna dibanding susu sapi karena protein kaseinnya rendah...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: , Nurliyani
Format: Article NonPeerReviewed
Published: [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian 2002
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/92261/
http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=45
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Description
Summary:Susu kuda sebenamya mempunyai nilai gizi yang mendekati air susu ibu (ASI), tetapi pada umumya masyarakat di Indonesia belum mengetahuinya. Keistimewaan susu kuda karena kandungan lisozimnya lebih tinggi daripada ASI dan relatif lebih mudah dicerna dibanding susu sapi karena protein kaseinnya rendah. Biasanya susu kuda, dikonsumsi masyarakat dalam keadaan yang belum diolah, dengan keyakinan khasiatnya akan besar untuk penyembuhan penyakit tertentu. Belum lama ini bahkan telah beredar susu kuda, di beberapa kota di Indonesia, namun informasi mengenai manfaat bagi kesehatan tubuh belum jelas informasinya. Demikian juga penanganan pasca pemerahan, cara dan lama penyimpanan susu kuda, sampai di pasaran juga tidak jelas informasinya. Oleh karena itu kualitas dan keamanannya masih dipertanyakan, lebih lebih untuk peningkatan sistem pertahanan tubuh. Sistem pertahanan tubuh banyak terkait dengan komponen bioaktif yang terkandung dalam susu antara lain protein yang dapat berperan sebagai imunomodulator. Berbagai macam komponen protein susu mempunyai sifat kimia dan fisik yang berbeda beda yang akan menentukan sifat bioaktifnya, termasuk peran imunomodulatornya. Tujuan penelitian ini untuk mengisolasi, mengidentifikasi dan mengkarakterisasi protein susu kuda segar yang mempunyai sifat imunomodulator dalam respon imun humoral dan seluler. Penelitian ini menggunakan susu kuda segar yang diambil dari peternak kuda di daerah wisata Parangtritis Daerah Istimewa Yogyakarta, yang sebagian masyarakatnya telah biasa memerah dan mengkonsumsi susu kuda segera setelah pemerahan (tidak diolah). Susu kuda disaring, dimasukkan plastik yang diluarnya, diberi es pada suatu wadah dan dibawa sampai laboratorium. Susu kuda disentrifugasi, dipresipitasi proteinnya dengan amonium sulfat kejenuhan 70%. Hasil presipitasi protein ini didialisis dengan phospate buffered saline (PBS) pH 7,2, pada suhu 4oC semalam. Hasil dialisis protein difraksinasi dengan kolom Sephadex G 75, kemudian dilihat profil proteinnya dengan Spektrofotometer panjang gelombang 280 nm dan diukur konsentrasi proteinnya. Karakterisasi protein hasil fraksinasi dilakukan dengan SDS PAGE (Sodium dodecyl sulphate polyacyylamide gel electrophoresis). Setiap fraksi yang sama dikumpulkan dan diberikan kepada mencit secara, intraperitoneal dan oral. Pemberian protein susu kuda secara intraperitoneal menggunakan adjuvan Freund's komplit dan berikutnya adjuvan Freund's tidak komplit dengan konsentrasi protein 10 &#61549