KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN BERARGUMEN SISWA SEKOLAH DASAR DI YOGYAKARTA SEBAGAI PREDIKTOR KEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP :

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat keterampilan berpikir kritis dan berargumen pada siswa kelas 4 dan 5 SD. Pengukuran dilakukan dengan cara siswa diminta menanggapi secara lisan dan tertulis terhadap dua jenis stimulus. Alat pengumpul data berupa vignet tentang permasalahan lingkun...

全面介紹

Saved in:
書目詳細資料
主要作者: , Amitya Kumara dan Haryant
格式: Article NonPeerReviewed
出版: [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian 2002
在線閱讀:https://repository.ugm.ac.id/92424/
http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=212
標簽: 添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
機構: Universitas Gadjah Mada
實物特徵
總結:Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat keterampilan berpikir kritis dan berargumen pada siswa kelas 4 dan 5 SD. Pengukuran dilakukan dengan cara siswa diminta menanggapi secara lisan dan tertulis terhadap dua jenis stimulus. Alat pengumpul data berupa vignet tentang permasalahan lingkungan hidup di Yogyakarta, tes kemampuan verbal, pedoman observasi, evaluasi karangan, skala kepribadian untuk mengukur kecenderungan introvert atau ekstrovert. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 70 siswa. Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif guna mendapatkan gambaran mengenai kualitas ekspresi tulis maupun lisan yang merepresentasikan kepedulian siswa terhadap lingkungan hidup. Berdasarkan analisis regresi tiga variabel penelitian pada stimulus Vignet diperoleh harga r = 0.113 dengan harga p = 0.039 dan pada stimulus foto diperoleh harga r = 0.022 dengan harga p = 0.006, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara kemampuan berargumen dan berpikir kritis dengan kepedulian siswa SD terhadap lingkungan hidup. Namun demikian apabila ditinjau lebih lanjut ternyata hanya kemampuan verbal saja yang memiliki korelasi yang signifikan terhadap ketrampilan berpikir kritis. Sedangkan kepedulian lingkungan hidup dan kepribadian tidak berkorelasi. Selanjutnya apabila diuji beda antara kemampuan ekspresi tulis dan ekspresi lisan ternyata ditemukan perbedaan, hasilnya lebih baik ekspresi tulis (rerata mean = 16.59) dari pada ekspresi lisan (rerata mean = 12.57).