PENGUATAN KETAHANAN PANGAN LOKAL KABUPATEN CIAMIS MELALUI PENGGUNAAN TEPUNG GANYONG SEBAGAI SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU PADA DIVERSIFIKASI OLAHAN lKAN
<p>Ketidakseimbangan antara pertambahan penduduk dengan peningkatan produksi pangan terutama beras menjadi salah satu sebab<br /> timbulnya kerawanan pangan. Usaha penganekaragaman pangan sangat penting artinya sebagai usaha untuk mengatasi masalah ketergantungan pada satu bahan pangan p...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Published: |
[Yogyakarta] : Himpunan Mahasiswa Pascasarjana UGM
2008
|
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/95148/ http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=2965 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
Summary: | <p>Ketidakseimbangan antara pertambahan penduduk dengan peningkatan produksi pangan terutama beras menjadi salah satu sebab<br />
timbulnya kerawanan pangan. Usaha penganekaragaman pangan sangat penting artinya sebagai usaha untuk mengatasi masalah ketergantungan pada satu bahan pangan pokok saja. Misalnya dengan mengolah umbiumbian menjadi berbagai bentuk awetan yang mempunyai rasa khas dan tahan lama disimpan. Bentuk olahan tersebut berupa tepung. Hal ini sesuai dengan program pemerintah khususnya dalam mengatasi masalah kebutuhan bahan pangan, terutama non-beras. Rahmat (2000) mengatakan bahwapengembangan budidaya ganyong di Jawa Barat mulai dirintis tahun 1998/1999 dalam rangka gerakan ketahanan pangan Tanaman ganyong (Canna edulis Ker) adalah tanaman berumpun dan merupakan tumbuhan semak berbatang basah (Herbaceous). Semua bagian vegetatif yaitu batang, daun serta kelopak bunganya sedikit berlilin. Tinggi tanaman ganyong antara 0,9 - 1,8 meter bahkan pada tanah yang<br />
subur dapat mencapai tinggi 3 meter. Panjang batang dalam hal ini diukur mulai dari ujung tanaman sampai ujung rhizoma atau yang sering disebut umbi, tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 1 - 3,5 m (LBN UPI, 1977 |
---|