MEKANISME KEMOPREVENTIF EKSTRAK HEKSAN BIJI JINTEN HITAM (Nigella sativa Lor) PADA TIKUS Sprague Dawley DIINDUKSI 7,12 DIMETHYLBENZ(A)ANTRACENE: KAJIAN ANTIOKSIDAN DAN IMUNOMODULATOR

<p>Senyawa 7,12-dimethylbenz(a)antracene (DMBA) terbukti bersifat genotoksik-karsinogenik, menekan hematopoiesis dan imunosupresan. Biji jinten hitam (BJH) secara empiris telah dimanfaatkan sebagai imunostimulan. Bagaimana mekanisme kemopreventif ekstrak heksan biji jinten hitam (EHBJH) pada t...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: , Akrom
Format: Article NonPeerReviewed
Published: [Yogyakarta] : Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Universitas Gadjah M 2012
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/95395/
http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=3213
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Description
Summary:<p>Senyawa 7,12-dimethylbenz(a)antracene (DMBA) terbukti bersifat genotoksik-karsinogenik, menekan hematopoiesis dan imunosupresan. Biji jinten hitam (BJH) secara empiris telah dimanfaatkan sebagai imunostimulan. Bagaimana mekanisme kemopreventif ekstrak heksan biji jinten hitam (EHBJH) pada tikus Sprague Dawley (SD) diinduksi DMBA belum jelas. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian 7 minggu EHBJH terhadap aktivitas dan mekanisme kemopreventif pada tikus SD.<br /> Penelitian ini dilakukan pada 200 ekor tikus SD berumur 4-5 minggu, terbagi dalam 8 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 25 ekor. Kelompok I (kontrol normal) diberi akuades dan makanan standar, kelompok II , dan IV sebagai kelompok perlakuan dengan pemberian EHBJH setara timokuinon (EHBJHST) dosis 6,8, 68 dan 136 mg/kgBB, kelompok V sebagai kontrol timokuinon diberi timokuinon dosis 50 mg/kgBB, kelompok VI sebagai kontrol tamoksifen diberi tamoksifen dosis 0,6 mg/kgBB, kelompok VII sebagai kelompok DMBA diberi diet standar dan induksi DMBA dan kelompok VIII sebagai kelompok kontrol pelarut diberi diet standard an minyak jagung. Lima ekor tikus masing-masing kelompok dikorbankan pada minggu ke-2 dan ke-3 untuk uji respon imun dan aktivitas antioksidan, sisa tikus pada masing-masing kelompok diikuti sampai minggu ke-27. EHBJHST diberikan mulai dua minggu sebelum induksi DMBA dilanjutkan 5 minggu selama induksi. Pada minggu ke-3 semua kelompok diberikan DMBA dosis 20 mg/kgBB, 2x/minggu selama 5 minggu, kecuali kelompok I dan VIII. Pada minggu ke-27 hewan uji dikorbankan, dilakukan pengamatan aktivitas kemopreventif (hambatan pembentukan nodul, ekspresi gen p53, H-ras dan CYP1A1/1B1), aktivitas antioksidan (aktivitas enzim GST dan ekspresi GST) dan aktivitas imunomodulator (jumlah CD4, CD8 dan CD4CD25