Pengaruh Fortifikasi Tepung Tulang Ikan Lele (Clarias Sp.) Terhadap Kadar Kalsium Dan Daya Terima Sosis Ikan
Tepung tulang ikan merupakan pemanfaatan limbah tulang ikan yang kemudian dijadikan sebagai campuran produk makanan untuk menambahkan zat gizi sehingga menjadikan pangan fungsional. Pemilihan pemanfaatan tulang ikan lele disebabkan karena tulang ikan lele merupakan salah satu bentuk limbah perikanan...
Saved in:
| Summary: | Tepung tulang ikan merupakan pemanfaatan limbah tulang ikan yang kemudian dijadikan sebagai campuran produk makanan untuk menambahkan zat gizi sehingga menjadikan pangan fungsional. Pemilihan pemanfaatan tulang ikan lele disebabkan karena tulang ikan lele merupakan salah satu bentuk limbah perikanan yang memiliki kandungan kalsium terbanyak diantara bagian tubuh ikan. Unsur utama dari tulang ikan adalah kalsium, fosfor dan karbonat. Sosis merupakan produk pangan yang dapat dijadikan sebagai produk fortifikasi. Fortifikasi pangan (pangan yang lazim dikonsumsi) dengan zat gizi makro maupun mikro adalah salah satu strategi utama yang dapat digunakan untuk meningkatkan status makro dan mikronutrien pangan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh fortifikasi tepung tulang ikan dengan pemberian konsentrasi yang berbeda terhadap kadar kalsium dan daya terima sosis ikan lele. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan lima kali ulangan dengan perlakuan pemberian konsentrasi tepung tulang ikan 0%, 6%. 7,5%, dan 9%.
Hasil studi pustaka jurnal menunjukkan bahwa, pemberian konsentrasi tepung tulang ikan yang berbeda mempengaruhi kadar kalsium pada produk fortifikasi egg roll dengan perlakuan 25% (2,24%), mie basah dengan perlakuan 30% (5,14%), Cookies dengan perlakuan 6%:4% (2,47%), crackers 12,5% (2,43%), dan mie rumput laut 2% (2,65%). Hasil analisa skor daya terima menunjukan terdapat pengaruh penambahan tepung tulang ikan lele terhadap aspek tekstur sosis pada perlakuan konsentrasi 7,5% dan 9%. |
|---|