FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SERVICE SWEETHEARTING DI GRUP PRIME PLAZA HOTELS RESORTS
Penelitian ini membahas tentang perilaku service sweethearting, dimana banyak perusahaan yang mengalami kerugian akibat dari perilaku tersebut. Service sweethearting muncul ketika karyawan memberikan produk dan jasa secara gratis atau memberikan diskon secara tidak sah kepada pelanggan yang merek...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2014
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/38571/1/gdlhub-gdl-s2-2014-fitriastut-30355-6.abst-k.pdf http://repository.unair.ac.id/38571/2/gdlhub-gdl-s2-2014-fitriastut-30355-fulll%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/38571/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Penelitian ini membahas tentang perilaku service sweethearting, dimana
banyak perusahaan yang mengalami kerugian akibat dari perilaku tersebut. Service
sweethearting muncul ketika karyawan memberikan produk dan jasa secara gratis
atau memberikan diskon secara tidak sah kepada pelanggan yang mereka kenal. Data
penelitian yang diambil adalah dari karyawan digrup Prime Plaza Hotels & Resorts (6
hotel dan 3 resort) yaitu sebanyak 147 karyawan dan dari penelitian ini memberikan
hasil bahwa kesempatan untuk mendapatkan tambahan pendapatan dan
penyimpangan norma kelompok kerja berpengaruh terhadap service sweethearting.
Semakin tinggi kesempatan untuk mendapatkan tambahan pendapatan maka semakin
besar pula service sweetheartingnya, begitu pula dengan penyimpangan norma
kelompok kerja, karyawan yang mengetahui penyimpangan norma oleh kelompok
kerjanya tinggi maka dapat berpengaruh tinggi pada karyawan tersebut untuk
melakukan penyimpangan service sweethearting. Dari hasil penelitian ini manajemen
pemasaran hotel&resor dapat menggunakannya sebagai masukan dalam menata
perusahaan seperti memelihara lingkungan kerja yang positif, melakukan pelatihan
tentang aturan penyimpangan didalam perusahaan, serta menetapkan kebijakan
tentang larangan menerima uang tip serta penegakan ketegasan sangsi jika terjadi
pelanggaran |
---|