ANALISIS PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL PENGUSAHA WANITA TERHADAP KEPUASAN KERJA, KOMITMEN DAN KINERJA KARYAWAN DENGAN VARIABEL MODERATOR SELF-EFFICACY PADA PERUSAHAAN GARMEN DI JAWA TIMUR

Proses transformasi bisnis yang terjadi saat ini merupakan tuntutan yang berkaitan dengan persaingan yang semakin kuat dan berbagai krisis yang terjadi, tantangan-tantangan persaingan global yang mempunyai implikasi bagi bisnis, dimana para pemimpin wanita dituntut untuk bisa menyerasikan perubahan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Ritawati Tedjakusuma, Dra.Ec., M.Si.
Format: Other NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: UNIVERSITAS AIRLANGGA 2006
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/42981/1/gdlhub-gdl-res-2008-tedjakusum-6588-lp2008-k.pdf
http://repository.unair.ac.id/42981/13/gdlhub-gdl-res-2008-tedjakusum-6588-lp2008.pdf
http://repository.unair.ac.id/42981/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Proses transformasi bisnis yang terjadi saat ini merupakan tuntutan yang berkaitan dengan persaingan yang semakin kuat dan berbagai krisis yang terjadi, tantangan-tantangan persaingan global yang mempunyai implikasi bagi bisnis, dimana para pemimpin wanita dituntut untuk bisa menyerasikan perubahan yang terjadi dan bagaimana mensosialisasikan perubahan-perubahan tersebut kepada karyawannya. Oleh sebab itu dalam penelitian ini dapat dirumuskan masalah yaitu apakah kepemimpinan transformasional yang terdiri dari karisma, motivasi inspirasi, stimulasi intelektual dan pertimbangan individu secara bersama-sama maupun secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, komitmen dan kinerja karyawan pada perusahaan Garmen di Jawa Timur. Selain itu juga dirumuskan apakah variabel moderator self-efficacy meningkatkan pengaruh perilaku kepemimpinan Transformasional terhadap kepuasan kerja, komitmen dan kinerja karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh signifikan perilaku kepemimpinan Transformasional terhadap kepuasan kerja, komitmen dan kinerja karyawan dan untuk mengetahui variabel moderator self-efficacy dapat meningkatkan pengaruh kepemimpinan Transformasional terhadap kepuasan kerja, komitmen dan kinerja karyawan Jumlah responden yang diambil sebanyak 140 orang berlokasi di Jawa Timur.Data primer diperoleh langsung melalui penyebaran kuesioner kepada karyawan dan atasan langsung dan data sekunder diperoleh dari dokumen yang diberikan oleh perusahaan Garmen. Model yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan dua tahap dengan menggunakan variabel moderator untuk menguatkan pengaruh. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor perilaku kepemimpinan transformasinal secara bersama-sama maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, komitmen dan kinerja karyawan. dengan R square = 0,558 , Variabel self-efficacy sebagai variabel moderator dapat meningkatkan pengaruh perilaku kepemimpinan Transformasional terhadap kepuasan kerja dengan R square = 0,878. Jadi ada kenaikan pengaruh dari kepemimpinan Transformasional dari 55,8 % menjadi 87,8 %.. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa faktor-faktor kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan terhadap komitmen karyawan dengan Rsquare =0,592. Variabel self-efficacy sebagai variabel moderator dapat meningkatkan pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap komitmen dengan Rsquare = 0,841. Jadi ada kenaikan pengaruh dari kepemimpinan Transformasional dari 0.592 naik menjadi 0.841. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor kepemimpinan Transformasional berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan denagn R square= 0.551. Variabel self-efficacy sebagai variabel moderator dapat meningkatkan pengaruh kepemimpinan Transformasional terhadap kinerja karyawan dengan R square= 0,882. Jadi ada kenaikan pengaruh dari kepemimpinan Transformasional dari 0.551 menjadi 0.882. Ternyata self-efficacy lebih memberikan kontribusi pada kepuasan kerja dibandingkan dengan komitmen dan kinerja karyawan, karena kepuasan kerja lebih mudah dicapai karyawan, dibanding dengan komitmen. Sedangkan kinerja sendiri lebih mudah dicapai dibandingkan komitmen. Komitmen membutuhkan tujuan yang sama antara karyawan dan organisasi. Komitmen akan dicapai dalam proses yang lebih panjang dan akan tercapai setelah kepuasan karyawan telah dipenuhi. Saran yang diajukan kepada pemimpin Transformasional adalah bahwa pemimpin selalu meningkatkan karismanya, harus mampu menginspirasi bawahan dengan menciptakan gagasan-gagasan supaya perusahaan Garmen berkembang dan mengalami perubahan menjadi lebih baik, selalu mampu mengajak anggota organisasi berperan dalam mengambil keputusan tertentu dan peinimpin selalu memberikan perhatian kepada bawahan dengan cara memberi pelatihan , memberi nasehat yang bermakna. Hal ini semua bila diperkuat dengan self-efficacy bawahan dalam arti mempunyai keyakinan dan kemampuan sendiri akan meningkatkan kepuasan kerja. komitmen karyawan dan kirerja karyawan.