OPTIMASI PRODUKSI GLUKOSAMIN HIDROKLORIDA DARI KARAPAS UDANG DENGAN KOMBINASI KONSENTRASI HCl DAN WAKTU PEMANASAN

Limbah produksi pengolahan udang yang berupa kepala, kulit, ekor, dan kaki adalah sekitar 35-50% dari berat awal. Limbah tersebut tersusun atas karapas yang mengandung komponen kimia potensial yaitu kitin. Adapun turunan kitin adalah kitosan dengan rumus N-asetil-D-Glukosamin. Kitosan merupakan hasi...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: FITROTIN CHASANAH, 141211132006
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/56689/1/KKC%20KK%20PK%20BP%2056-16%20Cha%20o-Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/56689/2/KKC%20KK%20PK%20BP%2056-16%20Cha%20o.pdf
http://repository.unair.ac.id/56689/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Limbah produksi pengolahan udang yang berupa kepala, kulit, ekor, dan kaki adalah sekitar 35-50% dari berat awal. Limbah tersebut tersusun atas karapas yang mengandung komponen kimia potensial yaitu kitin. Adapun turunan kitin adalah kitosan dengan rumus N-asetil-D-Glukosamin. Kitosan merupakan hasil dari proses deasetilasi yang merupakan kopolimer dari GlcNAc dan β(1→4)-2-amino-2-deoksi-D-glukopiranosa dengan kandungan glukosamin lebih dari 50%. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya pengoptimalan produksi glukosamin hidroklorida dengan kombinasi konsentrasi HCl dan waktu pemanasan pada metode hidrolisis bertekanan sehingga dapat ditemukan parameter produksi yang tepat guna dalam pengembangan industri farmasi. Produksi glukosamin hidroklorida dari karapas udang vaname pada penelitian ini dilakukan dengan metode hidrolisis bertekanan dengan tekanan 1 atm. Glukosamin hidroklorida merupakan hasil hidrolisis kitosan dengan perbedaan perlakuan kombinasi antara konsentrasi HCl dan waktu pemanasan. Titik optimum kombinasi perlakuan dalam penelitian ini yaitu pada konsentrasi HCl 2,20% dan waktu pemanasan 38,79 menit, namun kombinasi perlakuan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap rendemen glukosamin hidroklorida yang dihasilkan. Glukosamin hidroklorida terbaik yaitu kombinasi konsentrasi HCl 5% dan waktu pemanasan 60 menit dengan karakteristik penampakan, warna dan derajat putih glukosamin hidroklorida berturut-turut adalah serbuk, putih dan lebih putih. Glukosamin hidroklorida hasil hidrolisis memiliki titik leleh 189-192oC; pH 4,0; Loss on Drying 0,82%; Loss on Ignition 0,54%; dan larut dalam air 20oC.