PENENTUAN CRITICAL CONTROL POINT (CCP) PADA PROSES PRODUKSI REFINED KARAGENAN DI PT. KAPPA CARRAGEENAN NUSANTARA, PASURUAN, JAWA TIMUR

Rumput laut merupakan sumber gizi makro seperti karbohidrat, protein, dan lemak , serta sumber gizi mikro seperti mineral dan vitamin. Tanaman tersebut mengandung senyawa hidrokoloid, senyawa hidrokoloid merupakan produk dasar dari hasil pengolahan rumput laut. Rumput laut dari Indonesia pada um...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: RUSTINA NINGSIH, 141311133003
Format: Other NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: Fakultas Perikanan dan Kelautan 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/61760/1/PKL.PK.BP.44-17%20Nin%20p%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/61760/2/PKL.PK.BP.44-17%20Nin%20p%20LAPORAN%20PKL.pdf
http://repository.unair.ac.id/61760/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Rumput laut merupakan sumber gizi makro seperti karbohidrat, protein, dan lemak , serta sumber gizi mikro seperti mineral dan vitamin. Tanaman tersebut mengandung senyawa hidrokoloid, senyawa hidrokoloid merupakan produk dasar dari hasil pengolahan rumput laut. Rumput laut dari Indonesia pada umumnya mengandung tiga senyawa hidrokoloid berbeda yakni alginat, agar dan karagenan. Tujuan Praktek Kerja Lapang ini untuk menambah pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam penerapan Critical Control Point (CCP) pada proses produksi karagenan. Praktek Kerja Lapang dilaksanakan di PT. Kappa Carrageenan Nusantara terletak di Desa Kurung, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan pada tanggal 18 Januari -18 Februari 2016. Metode kerja yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang adalah metode wawancara, observasi dan partisipati aktif dan studi pustaka. Perusahaan ini termasuk jenis usaha Perseroan Terbatas (PT) yang bergerak di bidang industri pengolahan rumput laut. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut refined karagenan dan agar. Bahan baku berasal dari Makassar, Madura, dan Nusa Tenggara Barat . Perusahaan tersebut memiliki 40 karyawan. Sumber air yang digunakan dalam proses produksi berasal dari tanah ( Sumur Bor). Perusahaan tersebut belum menerapkan manajamen HACCP sehingga perlu untuk penentuan critical control point dalam proses produksi agar mutu produk yang dihasilkan dapat meningkat dan dapat memasuki pasar internasional. CCP yang terdapat pada proses produksi refined Karagenan yakni pada penerimaan bahan baku .