PENGARUH PROSES PENGOLAHAN TERHADAP KOMPOSISI FITOSTEROL PADA KACANG KAPRI (Pisum sativum L.)
Fitosterol merupakan sterol nabati, termasuk metabolit sekunder dan memiliki manfaat luas dalam bidang kesehatan. Fitosterol ada dalam bentuk bebas maupun dalam bentuk terikat. Fitosterol yang sering terdapat dalam tanaman yaitu sitosterol, kampesterol dan stigmasterol. Salah satu sumber fitoste...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/64594/1/FF.KF.11-17%20Les%20p%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/64594/2/FF.KF.11-17%20Les%20p%20SKRIPSI.pdf http://repository.unair.ac.id/64594/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Fitosterol merupakan sterol nabati, termasuk metabolit sekunder
dan memiliki manfaat luas dalam bidang kesehatan. Fitosterol ada dalam
bentuk bebas maupun dalam bentuk terikat. Fitosterol yang sering
terdapat dalam tanaman yaitu sitosterol, kampesterol dan stigmasterol.
Salah satu sumber fitosterol adalah kacang-kacangan. Berdasarkan
penelitian yang sudah dilakukan, ada beberapa jenis kacang yang sudah
diketahui kandungan senyawa fitosterolnya namun untuk kacang kapri
(Pisum sativum L.) masih belum banyak dilakukan penelitian.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh cara
pengolahan terhadap komposisi fitosterol kacang kapri (Pisum sativum
L.) dan untuk mengetahui komposisi fitosterol kacang kapri (Pisum
sativum L.) mentah, rebus, kukus, goreng, sangrai dan panggang dengan
metode kromatografi gas (KG). Pada penelitian ini kacang kapri yang
sudah diolah dilakukan ekstraksi dengan pelarut n-heksana, aseton, dan
dihidrolisis dengan HCl dan dibasakan dengan NaOH ad pH 10 yang
selanjutnya diekstraksi dengan kloroform. Secara teori dengan
dilakukannya berbagai cara pengolahan pada sampel, maka komposisi
senyawa fitosterol dalam sampel tersebut juga terpengaruh sehingga
hasilnya berbeda.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, menunjukkan bahwa
pada berbagai pengolahan kacang kapri (Pisum sativum L.) menghasilkan
komposisi fitosterol yang berbeda. Kacang kapri yang mentah, direbus
dan dikukus mengandung senyawa sitosterol. Pada kacang kapri yang
digoreng mengandung senyawa kolesterol, stigmasterol dan sitosterol.
Pada kacang kapri yang disangrai mengandung senyawa kampesterol dan
sitosterol. Pada kacang kapri panggang mengandung senyawa
kampesterol, stigmasterol dan sitosterol. |
---|